Setahun Lebih, Kasus Perampokan Posmar Marpaung Belum Terungkap

example banner

Medan Berita – Sudah setahun lima bulan tewasnya Posmar Boru Marpaung (62) warga Jln. Menteng II, Gg. Bestari, Kec. Medan Denai, yang menjadi korban perampokan di Jln. Wahidin, Medan Denai pada 2015 lalu yang dilakukan 2 orang, hingga kini Polsek Medan Area belum juga berhasil mengungkap kasusnya apalagi menangkap para pelaku.

Kapolsek Medan Area, Kompol M. Arifin ketika dikonfirmasi wartawan lewat pesan singkat (SMS) nomor ponsel miliknya, Jumat (29/07/2016) siang, terkait perkembangan kasus korban perampokan atas nama Posmar Boru Marpaung sepertinya hanya menjawab enteng.

” Saya cek dulu laporan polisi (LP-nya) Komandan,” jawabnya.

Sebelumnya diketahui, korban Posmar Boru Marpaung yang bekerja sebagai pedagang sayur-sayuran di Pajak Garuda Perumnas Mandala tewas setelah tasnya dirampok 2 pria yang mengendarai Sepeda motor Yamaha Vixion di Jln. Wahidin, Medan Area, Jumat 20 Februari 2015 lalu.

Informasi yang dihimpun Medanberita.co.id, sebelum peristiwa naas yang menimpa korban, sekira pukul 06:00 WIB, korban ditemani anaknya, Topan Butar-butar baru saja belanja sayur-sayuran di Pusat Pasar. Karena barang dagangannya banyak, korban memanggil becak motor (betor) guna mengangkut sebagian sayuran. Sedangkan anaknya juga mengangkut sebagian sayuran diatas betornya.

Anak korban menuju Pajak Garuda untuk menjual kembali sayuran itu. Disusul korban yang juga berada diatas betor sewaan. Ketika betor sewaan yang ditumpangi korban melintas di Jln. Wahidin, 2 pria yang berboncengan dengan Sepeda motor Yamaha Vixion warna merah, memakai helem dan jaket, langsung mendekati korban dari samping kiri. Pelaku yang duduk diboncengan langsung merampas tas korban.

Korban saat itu berusaha mempertahankan tas miliknya, sehingga tarik-tarikan terjadi. Lantaran kalah tenaga, wanita tua itu terhempas ke aspal jalan hingga tak sadarkan diri serta kepala mengeluarkan darah. Pelaku yang berhasil merampas tas korban langsung kabur saat itu juga.

Parbetor yang belum diketahui namanya itu dibantu warga sekitar langsung mengangkat tubuh korban ke atas betor, lalu membawanya ke Pajak Garuda. Setibanya ditujuan, Parbetor itu langsung memberitahukan kepada anak korban kejadian yang menimpa ibunya. Topan kemudian membawa ibunya ke RS Muhammadiyah, Jln. Mandala By Pass. Lantaran luka yang cukup parah dibagian kepala korban, pihak rumah sakit merujuk korban ke RS Permata Bunda.

Namun sangat miris, di perjalanan korban menghembuskan nafas terakhirnya. Korban kemudian dibawa ke rumah duka guna disemayamkan. Petugas Polsek Medan Area yang mendapat informasi adanya peristiwa perampokan, langsung ke rumah duka dan olah TKP. Polisi menyarankan supaya jenazah dibawa ke RS Bhayangkara Medan guna diotopsi. Keluargapun menyetujuinya. Usai diotopsi, jenazah korban kembali dibawa ke rumah duka dan selanjutnya dimakamkan.

Menurut para kerabat, sejak ditinggal mati suaminya pada 2007 silam, korban yang merangkap ayah tetap tegar dan berjuang sendiri membesarkan ke-6 anak-anaknya. Selain itu terhadap keluarga dan tetangga, korban dikenal baik dan ramah.

(Laporan dari Medan Area, MB-05)

Loading...

Comments

comments

Pos terkait