Medan Berita – Aksi kekerasan rumah tangga kembali terjadi pada Sabarina beru Tarigan, setelah sempat berdamai dengan suaminya akhrinya ia merelakan ayah dari keempat anaknya untuk dipenjara agar mempertanggung jawabkan perbuatannya didepan hukum. Hal ini diketahui saat memberikan keterangan di Mapolsek Delitua pada Kamis (10/12/2015) sekira pukul 13.00 WIB.
Awal ceritanya kepada awak media setelah sewindu mengarungi bahtera rumah tangga namun kebahagiaan lahir batin belum pernah dirasakan oleh perawat disalah satu rumah sakit swasta itu.
“ Sudah lapan tahun kami kawin tapi selalu aku dipukulinya,” tuturnya.
Lanjutnya menceritakan kisah kelam yang sudah mewarnai kehidupan wanita 35 tahun itu, dirinya kerap mendapatkan perlakuan kasar dari Arifin. Dengan harapan kelak sang suami akan berubah namun bukannya kasih sayang yang didapatkannya dari pria 37 tahun itu tetapi kekerasan yang rumah tangga menjadi langganannya.
“ Kami menikah tahun 2006 lalu, dua tahun lahirlah anakku yang besar,” terang Sabarina. Dari tahun pertama pernikahan, Arifin sudah ringan.
Harapnya setelah kelahiran putera pertama, akhlak suami akan berubah karena sudah menjadi orang tua. Perubahan tiada terjadi, dirinya kerap dipukuli. Bahkan ia berulang kali minggat dari rumahnya dikawasan Biru-biru, berulang kali pula suaminya menjemput ke kediaman orang tua Sabarina di Sembahe, Kecamatan Sibolangit.
Karena sudah kadung cinta, ibu empat anak ini menjadi luluh hatinya mengingat sibuah hati. Setelah lahir anak kedua, ketiga dan keempat, kejadian itu seakan aktifitas rutin yang harus terjadi. Ibarat kata pepatah tetesan air bisa membuat batu pecah, begitupun hati Sabarina yang sudah kebal dengan semua janji dari suaminya memilih jalur hukum sebagai jalan terakhir setelah kejadian puncak pada Minggu (06/12/2015) sekira pukul 16.00 WIB.
Rumah kontrakan barunya yang beralamat di Jalan Besar Delitua Gang Mahtap, Kecamatan Delitua, menjadi saksi bisu kebrutalan sang suami.
Ketika itu dirinya sedang mencuci pakaian, datanglah suaminya meminta uang.
“ Minta dulu uang, aku mau keluar,” kata Arifin kepada istrinya.
Karena suaranya tidak begitu keras, Sabarina tidak mendengar permintaan suaminya. Sekejap perkataannya berubah menjadi caci maki, emosinya pun meluap melihat tidak ada respon dari istrinya. Dengan kepalan tangannya ia memukul kepala Sabarina. Rintihan suara kesakitan istrinya membuatnya semakin beringas dan mencekik ibu yang melahirkan keempat anaknya.
Tak tahan atas perlakuan kasar yang menimpanya setiap waktu dari sang suami, ia melaporkan kejadian itu ke Mapolsek Delitua.
Pihak kepolisian setempat melalui Kanit Reskrim Polsek Delitua, Iptu Jonathan SH, mengatakan adanya laporan korban.
“ Korban sudah membuat laporan, ia kita rujuk visum,” terangnya. Lanjut Jonathan bahwa setelah menerima hasil visum adanya bentuk kekerasan yang dialami oleh Sabarina. Polisi pun langsung mengamankan Arifin dari warung yang tak jauh dari rumahnya.
Sabarina pun pasrah suaminya dipenjara.
“ Aku pasrah, sudah gak tahan lagi aku dipukuli terus,” tandas wanita yang berprofesi sebagai perawat itu.
(Laporan Dari Polsek Delitua, MB-7)
Teks Photo : Arifin (37) Saat Diamankan.