Medan Berita – Kasus pembunuhan terhadap Jhon Patar Ginting, Dusun II Pondok Baru, Desa Suka Mulia Hilir, Kec. Namorambe serta keluarganya, yang terjadi, Minggu (12/05/2013) silam, serta pembunuhan terhadap, Lastelma boru Latumahena (56) warga Desa Kuta Tualah, Kecamatan namorambe yang terjadi, setahun lalu atau tepatnya pada, Selasa (16/12/2015), masih misteri. Pasalnya, Polsek Namorambe, maupun Polres Deliserdang, belum berhasil mengungkap kedua kasus pembunuhan sadis tersebut.
Data dikumpulkan kru media ini, diketahui, dalam peristiwa pembunuhan terhadap Jhon Patar Ginting, beserta Anik istrinya dan juga putri semata wayangnya, Aisyah Beru Ginting yang saat itu masih berusia 7 tahun, Polsek Namorambe dan Polres Deliserdang setidaknya sudah memeriksa 10 saksi. Namun, sudah 2 tahun berlalu, tim khusus yang dibentuk belum juga berhasil mengungkap siapa pelaku bahkan apa motif pembunuhan sadis tersebut.
Sebagaimana diketahui, Jhon Patar Ginting ditemukan tewas bersimbah darah di rumahnya di atas sofa di kaki lima rumahnya di Dusun 2 Pondok Baru, Desa Suka Mulia Hilir, Kecamatan Namorambe. istrinya Handayani alias Anik ditemukan tewas bersimbah darah didalam kamar mandi. Sementara, anak tunggal mereka Aisyah Br Ginting (7) tewas dengan kondisi leher bekas luka gorok dalam posisi telentang di ruang tamu. Peristiwa itu sontak menggegerkan sumatera utara.
Sementara, Lastelma boru Latumahena ditemukan tewas bersimbah darah di bawah pohon bambu tak jauh dari ladangnya. Dari hasil olah TKP yang dilakukan Polisi, sebelum ditikam secara bertubui-tubi, korban terlebih dulu melakukan perlawanan. Pasalnya, pada tangan kanan korban juga mengalami beberapa luka bekas sabetan senjata tajam. Untuk mengelabui, pelaku lalu melorotkan celana dalam nenek berusia 56 tahun tersebut. Sehingga kesannya, pembunuhan adalah berlatar belakang pemerkosaan.
Dari hasil olah TKP dilakukan, diketahui kalau korban dibunuh saat sedang bekerja diladangnya. Selain luka sabetan pisau pada tangan, luka menganga juga terdapat pada dada dan leher wanita uzur tersebut. Usai dibunuh, tubuh Lastelma kemudian dicampakan ke lembah tepatnya dibawah rumpun bambu. Awalnya, Polsek Namorambe mencurigai kalau pelaku pembunuhan keji itu adalah suaminya sendiri Wenfi Ginting. Ironisnya, meski pembunuhan sudah genap setahun berlalu, tapi tak kunjung terungkap juga.
(Laporan Dari Namorambe, MB-7)