Medan Berita – Naas kata inilah yang dialami kedua pasangan suami istri ini, seketika usai merayakan Hari Ulang Tahun (HUT) dikediaman abang ipar, keduanya mengalami korban kecelakaan lalu lintas (Lakalantas), Selasa (29/12/2015) dinihari sekira pukul 24.30 WIB.Atas kejadian tersebut Feri Meninggal Dunia sedangkan Desi masih berada di RS Pirngadi Medan.
Data yang dihimpun di rumah duka, peristiwa tersebut bermula seketika Feri Hasibuan yang diketahui menjabat Redaktur di media online medanberita.co.id bersama istrinya Desi, keluar rumah rencana niat membeli makanan, borboncengan dengan menggunakan sepeda motor honda Revo, BK6097CG namun ditengah perjalanan, keluarga dikabarkan bahwa keduanya mengalami lakalantas.
“ Mulanya keluarga merayakan hari HUT Desi pada pukul 24.00 WIB, namun seketika usai menyelenggarakan acara HUT alakadarnya dirumah yang beralamat Jalan Istiqomah, Kec Medan Helvetia, selanjutnya kedua korban pamit keluar rumah dengan maksud hendak membeli makanan dan rencana makan diluar,” ucap abang ipar Feri.
Lanjutnya, selang setengah jam kemudian, entah kenapa tiba-tiba saja hape berdering.
“ Kira-kira setengah jam, lalu ada seseorang menghubungi ponsel saya dan mengatakan ” ini keluarga Desi ?” kemudian saya jawab ia benar, selanjutnya seketika saya tanyakan ada apa ?, kemudian pria yang belum diketahui namanya tersebut menjelaskan bahwa Desi bersama Feri sudah posisi tergelak di badan aspal Jalan Danau Singkarak, Kec Medan Barat diantara Mesjid dan Gereja dan keduanya korban lakalantas pengendara mobil Toyota Fortune warna putih les silver,” sebut saksi mata.
Menerima kabar tersebut, selanjutnya keluargapun dengan rasa panik, dan cemas bergegas turun kelokasi kejadian.
“ Rupanya benar yang diinformasikan warga itu, saya lihat keduanya posisi tergeletak di badan jalan, dengan melihat kondisi wajah Feri ditutupi lumuran darah sementara Desi posisi tak berdaya, entah kenapa pengendara mobil Avanza warna hitam tiba-tiba berhenti dan menawarkan diri agar kedua adik saya itu secepatnya dilarikan ke RS Pirngadi Medan, lalu pihak keluargapun menyetujuinya dengan mengangkat kedua korban masuk kedalam mobil tersebut,” cetus abang ipar Feri.
Setelah tiba di RS Pirngadi Medan yang berlokasi di Jalan Prof HM.Yamin, keduanyapun dimasukkan ke ruangan Unit Gawat Darurat (UGD), selang berapa menit kemudian, dokter menjelaskan bahwa Feri tak dapat diselamatkan lagi namun istrinya Desi kondisi kritis.
“ Dokter bilang Feri sudah meninggal dunia dengan kondisi remuk dibagian kepala belakang, luka robek di pipih sebelah kiri dan kakinya mengalami patah tulang sedangkan istrinya Desi mengalami luka lembam dibagian pipih dan saat ini masih dalam kondisi koma, hingga dilakukan pemeriksaan medis,” ucap salah seorang Dokter kepada pihak keluarga.
Lanjut, abang ipar menjelaskan, seketika dilokasi kejadian, dirinya sempat merasa kecewa atas sikap oknum kepolisian yang terkesan tak mau tau.
” Kesal atas pelayanan yang dilakukan oknum petugas Polsek Medan Barat, padahal saat dilokasi, saya sempat menghubungi personil di mako tersebut mengatakan bahwa disini ada lakalantas, namun oknum itu mengabaikannya, setelah saya kembali menghubungi oknum tersebut dan mengatakan bahwa satu diantara korbannya ada yang meninggal, barulah dia sibuk turun ke tempat kejadian,” kesal keluarga korban.
Selanjutnya setelah serah terima Jenazah Feri kemudian pihak keluarga membawanya ke rumah duka yang beralamat di Jalan Pembangunan/ Jalan Sepakat, Kec Helvetia tepat di komplek perumahan Kalpataruh Paviliun no.C-7.
Pantaun awak media ini dirumah duka terdengar hisak tangis keluarga besar Almarhum Feri Hasibuan, bahkan para tetangga dan sejumlah rekan wartawan juga turut hadir kemudian Almarhum di kebumikan di Gang Wakaf yang berjarak diperkirakan hanya 700 meter dari kediaman Almarhum dan diketahui Almarhum Feri Hasibuan Tutup Usia 38 tahun dengan meninggalkan dua istri dan 6 orang anak.
(Laporan Dari Medan, MB)
Teks Foto : Almarhum Feri Hasibuan. (MB)