Medan Berita – Penangkapan terhadap dua dari lima pelaku perampokan modus kencan dengan korban akhirnya di paparkan pihak Kepolisian, Senin (11/01/2016), kedua pelaku PH (33) warga Jln Sei Batang Hari, Gg Abadi No.20, Kec Medan Sunggal, dan T (28) warga Jl Darussalam No 20, Kec Medan Sunggal dari lokasi berbeda, Minggu (10/01/2016) pagi.
Tak hanya itu, petugas turut juga ‘menghadiahi’ PH sebutir timah panas di paha kanannya lantaran melawan dan mencoba kabur saat diamankan petugas dari kediamannya.
Kanit Reskrim Sunggal, Iptu Nur Istiono melalui Panit I Reskrim, Ipda Sahri Sebayang mengatakan jika penangkapan yang dilakukan pihaknya bermula dari laporan korban, Dino Ary Ardian (23) yang dirampok pelaku di Jl Sei Batang Hari, Minggu (13/12/2015) lalu.
” Dari laporannya, korban mengaku dirampok 4 pria bersenjatakan batu bata, 1 buah broti kayu dan kunci T. Akibat kejadian tersebut, korban kehilangan 1 unit kreta Mio,” ucap Sebayang.
Dijelaskan Sebayang, dalam menjalankan aksinya, para pelaku menggunakan jasa salah seorang pelaku, V (30) yang menyaru sebagai wanita tuna susila.
” Awalnya V mangkal di Lapangan Gajah Mada dan berpura-pura menjajakan dirinya. Usai korbannya datang dan sepakat harga, V pun mengajak korbannya berhubungan badan di kosannya di Jl Sei Batang Hari,” terang Sebayang.
Sesampainya di depan kosan, V pun langsung memaksa korbannya membayar harga yang disepakati tanpa melakukan hubungan badan.
” Karna merasa dibohongin, korbanpun berontak yang berujung aksi cekcok mulut. Disaat bersamaan, 4 pelaku lainnya yang bersembunyi datang dan langsung menyerang korban menggunakan broti, kayu serta kunci T,” ungkap Sebayang.
Merasa nyawanya terancam, korbanpun berlari meninggalkan sepeda motornya, Pelaku yang melihat korbannya sudah kabur langsung menyorong kreta korban ke dalam kos V.
” Sejauh ini pelaku mengaku baru beraksi 1 kali. Kita juga masih mengejar 3 pelaku lainnya, W, J dan V (DPO). Dan kedua pelaku kita jerat Pasal 365 KUHPidana dengan ancaman hukuman diatas 5 tahun penjara,” tandas Sebayang. pelaku PH saat diwawancarai menuturkan aksi nekat yang dilakukannya lantaran tak memiliki pekerjaan dan untuk kebutuhan keluarga.
(Laporan Dari Sunggal, MB-5)