Medan Berita – Masih ingat dengan kasus dugaan pelaku pembobol rumah yang tewas karena dimasa di perbatasan antara Desa Patumbak 1, dengan Desa Patumbak ll, Kecamatan Patumbak, kabupaten Deli Serdang atau persisnya di areal eks HGU PTPN ll, Perk. Patumbak, pada, Minggu (03/01/2016) lalu. Kasus tersebut tampaknya akan berbuntut panjang.
Sebab, terkait tewasnya Muhamad Syarif Zailani Siregar (41), warga Jalan Garu VI, Gang Musholla No. 8-E. Kel. Harjosari I Kecamatan Medan Amplas yang sebelumnya dipermak masa itu, sebelumnya mengikhlaskan jenazah anaknya, namun kini berubah pikiran. keluarga akan segera melaporkan warga yang telah main hakim sendiri terhadap anaknya itu.
Hal itu diungkap, Kanit Reskrim Polsek Patumbak AKP Ferry Kusnadi SH, kepada medanberita.co.id, Senin sore (11/01/2016).
” Beberapa hari yang lalu, seseorang keluarga dari yang diduga pelaku pembobol rumah yang tewas dimasa datang ke Polsek Patumbak. Maksud tujuannya meminta kepada polisi untuk mengusut kasus penganiayaan M. Syarif yang dimasa yang dinilai ada perlawanan hukum,” sebut Ferry saat ditemui diruangannya.
Untuk itu kata Ferry, pihaknya kini sedang melakukan penyidikan terkait kasus tersebut dan dari hasil penyidikan dilakukan, polisi telah memeriksa saksi-saksi yang nantinya akan bermuara pada tersangka.
” Sedikit lagi kita akan kantongi sebagai provokator (tersangka) dan tidak tertutup kemungkinan saksi-saksi yang diperiksa bisa menjadi tersangka. Tunggu saja tanggal mainnya,” ungkap Ferry.
Diketahui sebelumnya, Muhamad Syarif Zailani Siregar tewas setelah dianiaya puluhan masa lantaran dituding membobol rumah milik Barokudin Tarigan (54) yang juga seorang Pegawai Negeri Sipil (PNS), warga Jalan Pertahanan Patumbak, tanah garapan Desa Patumbak ll, Kecamatan Patumbak yang ditinggali karena pergi undangan, pada Minggu (03/01/2016) lalu sekitar pukul 15.30 WIB.
Aksi masa saat itu sangat bringas, masa menghatamkan batu, kayu ke bagian kepala M.Syarif. Sadisnya kemaluanya juga dipukuli warga pakai tebu hitam hingga meregang nyawa.
Sementara istri kedua Syarif, Reni Fransiska (35) yang tinggal di Dusun II, Kampung Banten, Desa Patumbak I, Kecamatan Patumbak menilai kematian suaminya itu sudah diskenario oleh orang yang tidak bertanggung jawab,
” Ini jelas sudah dikondisikan, masak saat kejadian itu, masa yang banyak datang dari Desa Cinta Damai. Ini memang sengaja masa dari Desa Cinta Damai yang jaraknya 3 kilo dari tempat kejadian didatangkan,” kata Reni, Selasa (05/01/2016) yang lalu pada wartawan menjelaskan pihaknya dan keluarganya siap untuk menjadi saksi dan menunjukan siapa saja pelakunya.
(Laporan Dari Patumbak, MB-7)