Sejak Orangtua dan 3 Adik Ikut Gafatar, Handoko Hidup Sendiri

example banner

Medan Berita – Handoko (21) warga Jalan Pringgan Gang Jambu, Dusun I, Desa Helvetia, Kecamatan Sunggal, salah seorang anak yang mengaku orang tuanya menjadi pengikut ajaran Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar), mengatakan sejak ditinggalkan orangtua dan 3 adiknya, dirinya terpaksa hidup sendiri.

Hal tersebut dikatakan, Handoko kepada medanberita.co.id, Rabu (27/01/2016) sekira pukul 20.30 WIB, menurut anak pertama dari empat bersaudara pasangan Senan (45) dan Ati (42) ini juga menjelaskan bahwa ketua dari Gafatar tersebut adalah Surya Efendi.

” Surya Efendi ketuanya, sering dibilang bapak,” ucapnya.

Masih dijelaskan Handoko yang akrab dipanggil Koko mengatakan dirinya mengetahui ayahnya sebagai pengikut ajaran Gafatar sejak tahun 2012.

” Saya simpatik dengan aksi sosialnya tetapi ajarannya tidak benar rupanya,” tambah Koko.

Dijelaskannya, sejak ayahnya bergabung, perubahan drastis dialami orang tuanya itu.

” Berubah abis ngikut itu,” terangnya.

Terkini sejak kepergian orang tua beserta tiga adiknya, Sahdan, Jaya dan Anisa ke Kalimantan mereka tetap menjaga komunikasi.

” Kalo berhubungan tetap, mereka bilang sedang bekerja,” ucapnya lagi.

Semasa maraknya pembakaran hutan di Kalimantan, Koko juga sering menanyakan kabar keluarganya disana namun mereka menjawab bukan di daerah mereka pembakaran hutan itu.

” Mereka disana beraktifitas, berladang, memelihara ikan di kolam dan bercocok tanam,” ungkap pria berperawakan sedang itu.

Tepat pada Selasa (26/01/2016) lalu, ia mendapat telepon dari ibunda yang menanyakan apakah keluarga disana masih menerima mereka.

” Kami sudah gak punya apa-apa, apa keluarga masih nerima kami,” ucap Koko dengan wajah sedih menirukan perkataan ibunya seraya dirinya berharap pasca kepergian orang tuanya kelak semua dapat berkumpul lagi seperti biasanya.

(Laporan Dari Medan, MB-03)

Loading...

Comments

comments

Pos terkait