Pertemuan Gafatar Dilakukan di Dapur Rumah

example banner

Gafatar Merupakan Kumpulan Terasing

Medan Berita –  Salah seorang mantan anggota Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar), Nasib (55) warga Jalan Karya Gang Ambarsari, Dusun XVII, Kelurahan Karang Berombak, Kecamatan Medan Barat mengaku dirinya sudah banyak ingatan yang hilang mengenai aktifitas organisasi tersebut.

Dari keterangan yang dihimpun awak media ini, Kamis (28/01/2016) siang. Bahwa dirinya antara sadar dan tidak sadar dalam mengikuti aktifitas Gafatar.

” Sudah banyak lupa, tapi masih ingat sikit-sikit,” akunya kepada awak media.

Lanjutnya mengatakan bahwa proses yang dialami Nasib di dalam organisasi Gafatar terkesan tertutup bagi orang luar hal ini dikarenakan selama dua kali pertemuan di rumahnya, kegiatan yang diakui oleh Gafatar sebagai pengajian dilakukan di dapur.

” Dua kali pertemuan di rumah kami, dua-duanya di dapur,” ungkapnya.

Pada saat itu tiada kecurigaan yang ada didirinya sehingga hanya manut saja mengikuti perkataan orang yang dianggap mereka ustad.Anehnya dalam pengajian itu tidak dibahas sama sekali mengenai agama tetapi hal lainnya,

” Bukan membahas agama, kalo pengajian biasa mengupas tentang agama. Disana hanya memasukkan ajaran mereka (Gafatar-red),” akunya lagi.

Hal senada juga dilontarkan oleh mantan pengikut Gafatar lainnya, Anto (40) warga Jalan Karya I, Dusun I, Desa Helvetia, Kecamatan Sunggal.

” Pernah ikut tapi sebentar, diajak Pak Senan,” ujarnya.

Namun, lanjutnya menceritakan, meskipun sudah banyaknya pemahaman yang diberikan tapi tidak sejalan dengan keyakinannya maka ia memutuskan untuk tidak lagi terlibat di dalam Gafatar.

” Banyak yang tidak sesuai makanya aku gak ikut lagi,” katanya. Begitupun dirinya tidak mau lagi mengingat masa kelam tersebut,” terang Anto.

(Laporan Dari Medan, MB-03)

 

Loading...

Comments

comments

Pos terkait