Sosiolog : Pengikut Gafatar bukan karena dipengaruhi melainkan niat sendiri

example banner

Medan Berita – Terkait adanya ajaran Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar) di Indonesia, menurut tanggapan seorang pengamat Sosiolog, bergabungnya seseorang ke suatu organisasi bukan karena pengaruh dari yang lain tetapi karena keputusannya.

” Jadi bergabungnya seseorang ke organisasi tertentu bukanlah karena dipengaruhi tetapi karena keputusan dirinya sendiri terhadap kebutuhannya,” ungkap Dra Ria Manurung MSi kepada awak media ini di Medan, Kamis (28/01/2016).

Disinggung mengenai Gafatar, dirinyapun mempunyai persepsi sendiri.

” Seseorang yang melewati tahap kehidupannya dimasa pembentukan ego, akan mengulang kembali untuk mencari kebutuhan itu, seperti kebutuhan untuk berkumpul, membentuk solidaritas,” terang dosen pasca sarjana tersebut.

Pentingnya pembentukan ego, lanjut Ria menjelaskan, untuk menciptakan daya saing apalagi diera industri sekarang.Manusia sebagai makhluk kreatif akan melakukan pencarian terus terhadap kebutuhannya. Khusus bagi anggota Gafatar, kebutuhan akan spritualnya yang rata-rata menjadi modal yakin mereka bergabung. Ditambah kehilangan tahapan kehidupan dalam pembentukan ego memicu semakin kuatnya keputusan calon anggota untuk bergabung.

Saat ditanya kriteria orang yang kehilangan tahapan kehidupannya, Ria menjelaskan.

” Seperti terasing, di dalam keramaian sekalipun orang tersebut merasa sepi. Individu yang semakin meningkat juga menambah kesenjangan ekonomi, membuat seseorang yang hilang prospek tahapan kehidupan mencari jati diri agar dipandang dan diakui,” kata Sekretaris Prodi Sosiologi Pascar Sarjana Fisip USU itu.

Masih dijelaskannya lagi, pembentukan ego itu hal penting. Semua yang didapatkan dalam pembentukan itu akan meningkatkan daya saing.

” Pembentukan ego itu penting bagi daya saing dikehidupannya. Tahapan yang dilalui diekspresikan dalam role play. Jika dia menang dalam permainan melalui ekspresi senang dan jika kalah dalam permainan melalui ekspresi sedih, itu penting dalam masa kanak-kanak,” ujar Ria.

Ria juga menyimpulkan bahwa orang tua menjadi tonggak penting terhadap tumbuh dan kembangnya seorang anak,

” Orang tua menjadi penentu bagi perkembangan anak, baik dari segi mental ataupun agama,” ucapnya seraya menambahakan masa kecil merupakan fase yang berguna saat perkembangan si anak.

(Laporan Dari Medan, MB-03)

Loading...

Comments

comments

Pos terkait