Terkait Gafatar di Sumut, Guru Besar USU Sesalkan Pemerintah & Polisi

example banner

Medan Berita – Kisah sepak terjang organisasi Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar) yang teranyar dipulangkan ke daerah masing-masing diperkirakan akan menimbulkan masalah baru ke depan hari, keterangan ini dilontarkan oleh Prof Dr Syafruddin Pohan MSi pada Jumat (29/01/2016) sekira pukul 17.00 WIB, di kampus Universitas Sumatera Utara (USU).

Dalam kesempatan itu dirinya mengungkapkan rasa kekecewaannya terhadap pemerintah dan pihak kepolisian.

” Menurut saya pemerintah harus cepat bertindak mengatasi masalah ini,” kata Guru Besar USU tersebut. Tindakan yang dimaksud bisa berupa sosialiasi kepada masyarakat sehingga yang lain tidak terkontaminasi dalam hal penyebaran ajaran Gafatar. Waktu yang dilakukan Gafatar menyebarkan ajarannya cukup lama sekitar lima tahun, jadi dugaan antara pembiaran dan tidak mengetahui menjadi sedikit. Pendeteksian yang lemah oleh pemerintah menjadikan organisasi ini berakar rumput dan Polisi seharusnya masuk ke dalam (nyusup) untuk melakukan penyelidikan dan observasi,” ungkap Syafruddin.

Lanjutnya mengatakan bahwa teroris saja dengan cepat diketahui keberadaannya mengapa eksistensi Gafatar susah diketahui. Begitupun, kata dosen USU itu, sudahlah polisi akan turun tangan untuk mengetahui metode dan pola yang Gafatar lakukan.

Proses yang selama ini tengah terjadi yaitu proses pemulangan mantan anggota Gafatar juga dikomentari berbeda oleh Syafruddin.

” Masyarakat yang dipulangkan ke daerah masing-masing apakah keputusan itu tepat, menurut saya adanya tahapan yang harus dilalui sebelum mereka (mantan anggota Gafatar) membaur di masyarakat,” terangnya.

Dijelaskan mengapa perlu tahapan sebelum pembauran, karena mantan anggota Gafatar mempunyai sesuatu paham baru dalam keyakinannya. Kekhawatiran pun dimulai ketika paham Gafatar masih ada dalam benak mantan anggotanya yang sewaktu-waktu dapat tumbuh dan besar kembali.

Ia pun menambahkan pemerintah yang memulangkan anggota sebaiknya dilakukan sterilisasi kepada mantan anggota Gafatar.

” Baiknya mantan anggota yang dipulangkan, disterilisasi sehingga dogma yang melekat di dalam benak mantan anggotanya bisa berangsur dihapus dan hal itu dilakukan terus sampai mantan anggota telah mencapai standar,” harapnya kepada pemerintah.

Lanjutnya menjelaskan, setelahnya lewat standar maka dapat dibaurkan dengan masyarakat. Disamping itu masyarakat yang akan dimasuki oleh mantan anggota Gafatar harus diyakinkan pemerintah melalui sosialisasinya bahwa mantan anggota Gafatar memang sudah steril dari ajaran sesatnya sehingga masyarakat yang menerima bisa berbesar hati.

(Laporan Dari Medan, MB-03)

 

Loading...

Comments

comments

Pos terkait