Dirut Sumut Institute : Organisasi Gafatar Adalah Wujud Kelompok Islam Frustasi

????????????????????????????????????
example banner

Medan Berita – Pasca semakin menjamurnya organisasi Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar), Dirut Sumut Institute menyebut organisasi Gafatar adalah wujud kelompok Islam Frustasi.

“ Dari hasil pengamatan saya, Gafatar adalah salah satu wujud kelompok-kelompok muslim yang frustasi, dengan alasan ajaran-ajaran yang dianut mereka sangat bertentangan dengan agama yang dianut serta adanya pengakuan Organisasi tersebut tentang “Mesias” kemudian mereka tidak mewajibkan untuk melaksanakan Sholat lima waktu,” ucap Osril Limbong, SPd. MSi kepada medanberita.co.id, Sabtu (30/01/2016).

Hal tersebut sesuai dengan ungkapan yang pernah diucapkan oleh Bibit Waluyo yang juga mantan pimpinan KPK menyebut dirinya pernah didaulat sebagai salah satu Pembina Gafatar yang diharapkan dapat bertemu dengan pemimpin Gafatar yang disebut “Mesias”.

” Ajaran-ajaran Gafatar terkesan mengadopsi dua pemahaman yaitu pemahaman Islam dan Nasrani, mungkin ini dikatakan ajaran sesat,” sebut Osril.

Saat disinggung tentang adanya mantan Ketua Umum Gafatar Sumut yang juga sebagai Dosen Fisipol USU, menurut Aktifis”98 ini mengatakan dirinya sangat menyayangkan seorang intelektual mampu menjadi pemimpin yang berfikir terlalu kontradiktif terhadap pemahaman-pemahaman keilahian.

Tak hanya itu saja, Osril juga menyayangkan pemerintah terlalu cepat mengambil keputusan untuk mengembalikan anggota-anggota Gafatar ke kampung halamannya, idealnya mereka (Anggota Gafatar-Red) di isolir terlebih dahulu sembari diberikan pemahaman-pemahaman yang baik terhadap ajaran-ajaran agamanya, jika hal ini yang dilakukan (Mengembalikan ke Kampung halaman) kita kawatir justru mereka lebih leluasa melakukan pemahaman (Gafatar) berintraksi terhadap lingkungan sekitarnya.

Dalam hal ini, Osril yang juga alumni pengurus KNPI Sumut berharap kepada mantan-mantan Gafatar untuk tidak melanjutkan penyebaran pemahaman-pemahaman mereka ditengah-tengah masyarakat karena keputusan yang diambil pemerintah untuk mengembalikan mereka ke tengah-tengah masyarakat tanpa dilakukan terlebih dahulu tes seberapa besar dan kuatnya dogma-dogma Gafatar terhadap mereka.

” Jika hal ini dapat dilakukan maka kita berharap kedepannya tidak akan muncul lagi persoalan-persoalan baru,” harap dirinya.

(Laporan Dari Medan, MB)

Teks Foto : Osril Limbong, SPd. MSi Saat Berada di Salah Satu Pertemuan di Sumut.

Loading...

Comments

comments

Pos terkait