Dibilang ‘Kibus’ Warga Saentis Ditikam Tiga Sekawan

example banner

 

Medan Berita – Dengan ditemani rekan dan ponakan, korban Erwin (43) bapak beranak dua ini terpaksa membuat laporan ke mako Polsek Percut Sei Tuan, Rabu (03/02/2016) sekira pukul 14.00 WIB, pasalnya dirinya dibilang ‘kibus’, akhirnya korban ditikam dan dianiaya tiga sekawan warga kampungnya Pasar IV, Desa Saentis, Kecamatan Percut Sei Tuan.

Peristiwa ini berawal saat korban Erwin mengajak Anto (36) untuk bermain billyard di Jalan Irian Barat, Desa Sampalai, Kecamatan Percut Sei Tuan pada Minggu (31/01/2016) sekira pukul 16.00 WIB.

” Aku diajak paklek (Erwin) maen billyar hari minggu itu. Pas mau sampe kami didatangi sama C, M dan B. Orang itu langsung mukuli paklek, aku lari karena orang itu pake alat mukulinya,” ucap ponakan korban di kantor polisi.

Sementara itu Erwin yang sebelumnya hanya terbaring di rumah kemudian memilih melaporkan peristiwa yang mengerikan itu kepada polisi.

” Aku ditikam pake besi gitu, bukan pisau, dipukuli sampe pingsan dan gara-gara itu aku sampe tiga hari terbaring di rumah ,” ungkap pria yang berprofesi sebagai tukang las tersebut.

Masih dijelaskan korban, penganiayaan tiga sekawan tersebut spontan terjadi.

” Tiba-tiba aku ditarik dari kreta, tiga orang mereka. Dua megangi aku, yang satu mukuli dadaku,” jelasnya.

Selanjutnya, tambah korban, Besi pun diambil oleh C dan mengatakan, ” Kau yang kibusi kami ya, mati kau nanti,” ucap Erwin menirukan kata C.

Ia pun tak menyangka besi itu ditusukkan ke perutnya, setelah itu dirinya tidak mengingat lagi kejadian setelahnya.

Dari penuturannya, ketiga pria yang mengeroyoknya berinisial C, B dan M. Ketiganya juga warga sekampung korban yang tak senang dengan korban, lantaran merasa “mengkibusi” (membeberkan) bisnis narkoba yang ditekuni ketiganya hingga digerebek polisi beberapa waktu lalu.

” Orang itu (C, M dan B) curiga samaku. Mungkin karena pas tempat ngumpul dan kawasan rumahnya lagi digerebek, aku kebetulan lewat. Tapi pas digerebek, mereka sudah lari, karena tau adanya informasi penggerebekan itu. Mereka memukuliku sampai lelah, baru mereka pergi gitu aja dan yang kuketahui Bede sabu disitu si C itu bang,” bebernya.

Usai pergi meninggalkan korban yang tergeletak di jalan, temannya Anto, yang tak berani bertindak saat pengeroyokan tersebut lantaran juga diancam pelaku, lantas membopong korban untuk dibawa ke rumahnya.

” Saya yang bawa ke rumahnya bang. Mereka menusuknya pakai besi panjang yang dibuat seperti panah beracun gitu bang,” tambah Anto.

Atas desakan keluarga dan warga sekitar, korban yang sebelumnya tak punya nyali melapor, akhirnya memberanikan diri datang ke Polsek. Dirinya juga berharap agar pelaku segera ditangkap, karena cukup meresahkan warga kampung tersebut.

” Iya bang, awalnya korban gak berani melapor karena diancam. Saya selaku keponakannya gak terimalah. Dibilang si C itu sama oom saya, ‘Awas kau kalau ngelapor ya, sembari menunjukan besi yang melukai oom saya’. Makanya kami temani melapor kesini (Polsek Percut) agar pelakunya ditangkap,” ujar Fenny (34) warga Percut.

Menanggapi laporan tersebut, Kanit Reskrim Polsek Percut Sei Tuan, AKP Syawal Zufri Siregar mengaku secepatnya akan menindaklanjuti laporan tersebut.

” Masih buat laporan korbannya, tadi kita juga sudah sarankan agar divisum dan diselesaikan laporannya. Selanjutnya akan kita tangkap pelakunya,” tegas Zufri.

(Laporan Dari Polsek Percut Sei Tuan, MB-03)

Loading...

Comments

comments

Pos terkait