Medan Berita – Jelang perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia (FSPMI) yang ke-17 tahun, ribuan buruh yang tergabung dalam Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) FSPMI Provinsi Sumatera Utara akan menggelar aksi unjuk rasa, Sabtu (06/02/2016) mendatang. Para buruh ini akan melakukan orasinya di Bundaran SIB Jalan Gatot Subroto Medan.
Aksi ini, menyikapi adanya gelombang Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) secara besar-besaran yang dialami buruh Indonesia, sekaligus meminta dicabutnya Peraturan Pemerintah (PP) nomor 78 tahun 2015 tentang pengupahan , yang dianggap merugikan kaum buruh.
Hal ini disampaikan Sekretris FSPMI Sumut, Willy Agus Utomo didampingi Rian Sinaga selaku Konsulat Cabang (KC) FSPMI Deli Serdang, Tony Rickson dari KC FSPMI Medan, M. Luis Nasution dari KC FSPMI Serdang Bedagai dan jajaran pengurus lainnya saat menggelar konfrensi pers.
” Selain merayakan HUT FSPMI ke 17, kami akan melakukan aksi unjuk rasa, menyampaikan dua point tuntutan, yakni tolak PHK massal buruh Indonesia dan tolak upah murah dengan meminta dicabutnya PP 78 tahun 2015 tentang pengupahan,” ujar Sekretaris FSPMI ini dikantornya Jalan Raya Medan Km.13,1 Gg.Dwi Warana No.1 Kecamatan Tanjung Morawa, Rabu (03/02/2016).
Willy juga mengungkapkan, ancaman Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) bagi para buruh ini, merupakan ancaman serius dan perlu campur tangan pemerintah dalam pencegahaannya. ia juga mengatakan ribuan buruh di Pulau Jawa sudah banyak terkena PHK, begitu juga banyaknya kaum buruh yang terancam akan di PHK. Menurutnya hal yang sama tentu akan dirasakan oleh buruh di Sumatera Utara.
” Pemerintah jangan diam saja, harus segera bertindak wajib melindungi kaum buruh, Panasonic dan Thosiba akan PHK ribuan pekerjanya, hal ini juga akan terjadi di Kawasan Industri Medan dan Deli Serdang .Medio tahun 2015 lalu, FSPMI Sumut advokasi kasus PHK diangka 600 buruh, itu hanya data internal kita lho, belum data disnaker atau lembaga lain secara menyeluruh,” beber willy.
Lanjutnya, saat ini terjadi penutupan sejumlah pabrik besar di Indonesia yang dipicu menurunnya daya beli masyarakat. Daya beli yang menurun juga disebabkan adanya kebijakan upah murah pemerintah melalui PP Nomor 78 Tahun 2015 tentang pengupahan. Faktor lain masuknya Masyarakat Ekonomi Asean dimulai tahun 2016 ini, yang akan membuat daya saing perusahaan dan pekerja lokal akan merosot tajam.
“ Upah murah itu tidak sesuai dengan kesejahteraan buruh. Semua harga barang yang diproduksi gak akan dibeli, masyarakat hanya beli kebutuhan makan untuk kelangsungan hidupnya saja, apalagi ini tahun MEA, kita prediksi kita akan kalah saing dan korban PHK akan bertambah banyak lagi, ” ujarnya.
Menurut Willy, aksi yang digelar tepat pada perayaan HUT FSPMI ini, juga akan dilakukan secara serempak di beberapa daerah lain di Indonesia.
” Selain di Medan, FSPMI di Makasar, Bandung, Bekasi, Jakarta, Surabaya, Batam dan Aceh juga akan melakukan aksi serupa pada hari yang sama, akhir kata kami mengucapkan Dirgahayu FSPMI ke 17, semoga FSPMI tetap terus bergerak, berjuang demi kemuliaan dan kesejahteraan buruh Indonesia,” tutupnya.
(Laporan Dari Deliserdang, MB-14)
Teks Foto : Sekretaris FSPMI Sumut, Willy Agus Utomo (tengah) Saat Menggelar Konfrensi Pers di Kantornya, Rabu (03/02/2016). (WAU)