
Medan Berita – Dua anak Yatim yang merupakan pekerja depot air mineral “Jaya Water“ di Jalan Benteng Hilir, mendatangi Polsek Percut Sei Tuan, Selasa (09/02/2016) pukul 15.00 WIB.
Kedatangan dua pekerja yang masih berusia belasan tahun ini ke kantor polisi, lantaran mengaku telah dikeroyok Pemuda Setempat (PS) saat sedang mengantar air mineral ke tempat pelanggannya di Jln. Bejo, Gg. Supar, Desa Bandar Khalipah, Kec. Percut Sei Tuan.
Dihadapan polisi dan wartawan, kedua korban yang bernama, Irul (15) dan abangnya Halamoan (16) warga Jln. Benteng Hilir, Gg. Sepakat, Desa Bandar Khalipah, Kec. Percut Sei Tuan, mengaku dikeroyok dan dipukuli oleh dua bersaudara yang merupakan pemuda setempat bernama, Te dan Ko.
Diceritakannya, sesaat sebelum kejadian, kedua abang beradik itu sedang mengendarai becak guna mengantarkan galon air mineral ke para pelanggan dikawasan tersebut. Saat melintas di lokasi (Jln. Bejo), keduanya melihat para pemuda setempat tengah berkumpul.
Kedua korban dan para pemuda setempatpun terlihat saling pandang. Diantara pemuda setempat yang berkumpul, Te (19) dan Ko (20) merasa tak senang terus dipelototi oleh kedua korban. Karenanya, kedua pelaku lantas menghardik korban.
” Gak ada salah kami bang, kami biasa lagi ngantar air minun ke pelanggan. Terus ngelihati mereka lagi kumpul main judi. Rupanya si Te dan Ko, gak senang. Mereka bilang, “Mata kau“. Terus kami diam aja, tapi tetap melihat mereka. Rupanya disuruh turun kami,” kata Irul.
Bukan hanya disuruh turun, Irul langsung dipukuli oleh Te. Karena mencoba melawan, saudara kembarnya, Ko juga memukulinya hingga kening korban benjol-benjol serta luka cakaran dibahagian leher. Abang kandung korban, Halamoan, mencoba melerai. Namun karena kalah besar dengan postur tubuh para pelaku, Halamoanpun terkena tunjangan dibahagian perut.
” Aku pun ditunjang mereka (Te dan Ko) beberapakali, karena mau memisah. Ku lihat, adikku sudah dipukuli mereka. Untung ada warga yang memisahnya,” sambung Halamoan di kantor polisi.
Keluarga korban, Herman (29) yang merasa tak senang, menemani keduanya membuat laporan ke kantor polisi. Pasalnya, upaya, perobatan dan permintaan maaf dari keluarga pelaku tak menemukan titik temu sewaktu pihak korban mendatangi rumah pelaku.
” Saya sudah cariin mereka (kedua pelaku) ditempat semula, tapi gak jumpa. Lalu saya datangi ke rumahnya dan jumpa mamaknya. Kata mamaknya, kalau kami mau lapor, silahkan saja. Makanya kami lapor bang. Soalnya ini keponakan saya ngaku sudah sering katanya digangguin asal jumpa mereka. Keponakan saya ini tinggal sama saya. Bapaknya sudah meninggal. Dia kerja di galon sewaktu jumpa pelaku pasti diludahin,” ungkap Herman, yang diamini oleh kedua korban.
Kanit Reskrim Polsek Percut Sei Tuan, AKP Syawal Zufri Siregar, membenarkan prihal laporan korban.
” Korban sudah buat laporan, dan masih diperiksa,” katanya.
(Laporan Dari Polsek Percut, MB-05)