Medan Berita – Pasca penggrebekan di Jln. Mangkubumi, Gg. Tengah, Kel. Aur, Kec. Medan Maimun menyisakan rasa ketidakadilan dan kerugian materi pada pasangan Olden Simbolon dan Nurmala beru Bangun. Tak terima, mereka melaporkan 2 perwira Polsek Medan Kota ke Propam Poldasu karena telah mengobrak-abrik rumah mereka.
Pelaporan korban juga dipicu hilangnya uang mereka sebesar Rp27 juta, serta perhiasan emas berupa gelang seberat 25 gram.
” Banyak kali tindakan yang diluar prosuder yang dilakukan Waka Polsek dan Kanit Reskrim Polsek Medan Kota itu, selain menangkap 2 anak kami dengan alasan yang tak jelas, mereka juga telah mengambil uang dan emas milik istri. Dan kita telah membuat laporan ke Propam Polda, Kamis (18/02/2016) lalu,” ungkap Olden yang ditemui di kediamannya, Senin (22/02/2016).
Olden juga mengisahkan kronologis cerita ketidakadilan yang dialami keluarganya. Kisah berawal dari razia petugas Polsek Medan Kota di depan Diskotik New Zone, Selasa (16/02/2016) lalu. Fernando (24), putra pertama Olden, yang saat itu tengah kongkong di depan tempat hiburan malam tersebut, disambangi petugas. Fernando digeledah. Anehnya, walau tak ditemukan benda terlarang (narkoba atau senjata tajam), Fernando tetap dibawa. Dia disuruh naik ke mobil polisi.
Sebelum mobil melaju, Nurmala, ibunya Fernando menyambangi petugas. Wanita paruh baya ini meminta petugas agar tidak membawa putranya. Disini, sempat terjadi ketegangan antara Nurmala dengan petugas.
” Bahkan petugas sempat memukul dada istri saya. Dan perlakuan petugas itu dilihat banyak orang. Nah, melihat aksi brutal itulah warga yang umum pengunjung New Zone, emosi. Mereka pun melempari mobil petugas. Jadi mobil petugas dilempari bukan karena untuk menghalangi tugas polisi, tetapi karena melihat istri saya dipukul,” urai Olden sembari menambahkan, Fernando tetap diboyong ke Polsek Medan Kota.
Olden yang mengetahui putranya ditangkap, hari itu juga mendatangi Polsek Medan Kota. Ia ditemani putra keduanya, Jefri Simbolon (22). Tapi, sial bagi Jefri, karena sempat bersitegang dengan petugas karena penangkapan abangnya yang dinilai tak sesuai, Jefri malah ikut nginap di hotel prodeo. Bahkan ia sempat diopname di RS Bhayangkara Medan karena dipukuli petugas.
Esoknya, Olden melanjutkan cerita, petugas gabungan dari Polsek dan Polresta Medan, menggrebek rumahnya.
” Saat itu saya kebetulan di rumah. Mereka (petugas) datang dan langsung masuk ke rumah, lalu melakukan penggeledahan tanpa didampingi Kepling,” aku Olden.
Menurutnya, yang menggeledah lemari berisi uang dan perhiasan, adalah Wakapolsek dan dua polwan. Bahkan salah seorangnya sempat ketahuan mengambil kalung emas, tapi dikembalikan ke tempatnya semula.
” Lalu, setelah petugas pergi tanpa menemukan barang terlarang, kami pun memeriksa lemari yang dirusak petugas, untuk memeriksa uang kami yang disimpan dalam lemari. Saat itulah diketahui uang dan gelang emas sudah hilang. Tentu saja kami tak terima, dan besoknya buat laporan ke Polda,” tukas Olden seraya berharap laporannya segera ditindaklanjuti.
Sementara, menanggapi kebrutalan anak buahnya dan hilangnya Yang serta perhiasan Olden, Kapolsek Medan Kota Ronald FC Sipayung menuturkan, hal itu hanyalah sedikit gesekan dalam upaya mengamankan pelaku.
” Dalam proses penangkapan itu pelaku sempat berupaya melakukan perlawanan, bahkan Mobil patroli kita dirusak. Karena itu petugas memiliki hak untuk melumpuhkan pelaku agar tidak melukai petugas dan melarikan diri. Jadi itu adalah resiko dalam proses penangkapan. Yang pasti kita menangkap pelaku karena mendapat informasi tentang pelaku,” terang Ronald.
Ia juga menyatakan, diamankannya Jefri karena petugas menemukan barang bukti narkoba dalam tas miliknya Jefri.
” Kita punya waktu 6×24 jam untuk membuktikan apakah itu milik tersangka (Jefri) atau tidak. Jika memang tidak terbukti, pasti akan kita pulangkan,” janji Ronald.
Sedangkan soal hilangnya uang milik warga dan melaporkannya ke propam, Ronald menuturkan.
” Itu sah-sah saja, dan warga punya hak untuk membela diri,” ucapnya.
(Laporan Dari Medan, MB-01)
Teks Foto : Olden Saat Ditemui Dikediamannya, Senin (22/02/2016). (Sah)