Medan Berita – Jaringan peredaran narkoba internasional dibongkar Badan Narkotika Nasional (BNN) Pusat, Minggu (21/02/2016) pagi, di pool bus Makmur Jln. SM Raja Medan. 4 tersangka yang diamankan bersama barang bukti sabu-sabu 25 kg yang di campur dengan beras, mereka diamankan dari bus BK 7666 DK. Bahkan salah seorangnya dihadiahi timah panas karena melakukan perlawanan.
Adapun keempat pelaku yakni masing-masing bernama R (28) (Ditembak-Red) warga kisaran, B (33)
warga Pancurbatu, I. Harahap (29) warga Dumai dan F. Barus (20) warga Berastagi.
” Tersangka yang ditembak merupakan pengendali sabu di Sumatera Utara. Dia terpaksa ditembak karena melakukan perlawanan. Dia ditembak di bagian perut,” ucap Kepala BNN Pusat, Komjen Pol Budi Waseso
didampingi Deputi Pemberantasan Narkoba BNN, Brigadir Jendral Arman Depari kepada wartawan, Senin (22/02/2016) malam.
Sekira pukul 20.30 WIB di Palataran Parkir Pool Bus Makmur Jln. SM Raja. Kel. Harjosari II, Kec. Medan Amplas.
Budi Waseso juga menyatakan, sabu – sabu yang diamankan dari keempat pelaku berasal dari Malaysia.
” Ini jaringan Sumut. Jaringannya ada di Malaysia, Aceh dan Pekanbaru,” sebut Budi Waseso, sembari mengaku pihaknya telah membuntuti keempat pelaku selama seminggu.
Disebutkannya, mereka bukan pemain baru, dan mereka telah diintai mulai dari Malaysia. Hingga selanjutnya tiba di Indonesia, 3 orang kurir sabu itu melanjutkan perjalanan ke Medan dengan menumpangi bus Makmur dari Dumai.
Perjalanan ketiga kurir ini sangat hati-hati. Mereka membeli tiket dari Dumai, namun naik di tengah jalan, tidak diketahui persis dimana lokasi naiknya para kurir itu, Minggu (21/02/2016) pagi, ketiga kurir itu tiba di Medan. Usai turun dari bus, mereka sudah ditunggu oleh seorang pelaku lain, disinyalir pria yang menampung ketiga kurir itu adalah pengendali narkoba untuk Sumut, Aceh dan Riau. Yang mana narkoba itu didatangkan dari negara tetangga.
Setelah ketiga kurir itu turun dari bus Makmur dan pindah ke mini Bus Grand Max yang dikemudikan oleh pria yang diyakini sebagai pengendali itu, mereka bersiap berangkat. Tak ingin kecolongan, mini bus itu langsung dicegat oleh mobil Pajero sport BK 60 LD milik petugas. Belum lagi keempat penumpang grand max itu turun, petugas langsung mengagungkan senjata laras panjang.
” Turun, jangan bergerak,” ucap Siadari, penjaga pool bus mengulang gertakan dan aksi heroik petugas BNN itu Bahkan, 3 kali tembakan terdengar saat itu. Supir grand max itu terkena tembakan pada bagian perut.
” Supir grand max yang menjemput mereka terkena tembakan pada bagian perut. Diduga, yang terkena tembak itu adalah pengendali (sabu) untuk wilayah Sumut, Aceh dan Riau,” pungkas Kepala BNN Pusat, Komjen Pol Budi Waseso saat melakukan paparan di pool bus Makmur, Senin (22/02/2016) malam.
Sebelumnya, di pool bus Makmur pernah pula ditemukan 4 Kg ganja kering tak bertuan pada 5 Februari 2016. Ganja tersebut diselipkan di bawah bangku lobi ruang tunggu. Pasca penemuan ganja tersebut selanjutnya dibawa ke Polsek Patumbak. Sayangnya, hingga saat ini tidak diketahui secara pasti siapa pemilik barangnya.
(Laporan Dari Medan, MB-01)
Teks Foto : Kepala BNN Pusat, Komjen Pol Budi Waseso Saat Memaparkan Para Tersangka Bersama Sejumlah Barang Bukti di Pool bus Makmur, Senin (22/02/2016). (Sah)