Medan Berita – Aksi bentrok yang terjadi di Komplek Tomang Elok yang berada di Jln. Gatot Subroto, Kec. Medan Sunggal, mendadak ricuh, Senin (22/02/2016) sekira pukul 16.00 WIB.
Pasalnya, dua kubu Serikat Pekerja Transportasi Seluruh Indonesia (SPTSI) yang berada di Komplek Taman Tomang Elok terlibat bentrok dengan saling pukul dan lempar batu.
Alhasil dari kericuhan tersebut, dua orang anggota SPTSI pun tak luput menjadi korban. Adalah M Idris yang mengalami luka bocor dibagian kepalanya lantaran terkena lemparan batu dan seorang temannya yang mengalami luka memar dibagian mata sebelah kanannya.
Informasi yang dihimpun medanberita.co.id menyebutkan, kejadian bermula saat sekitar 20 orang yang mengaku anggota SPTSI mendatangi Komplek Tomang Elok, sesampainya dilokasi, 20 orang tersebutpun langsung bertemu dengan anggota SPTSI Tomang Elok dan melakukan kordinasi salah satu rumah yang masih kosong.
Berkisar 30 menit berada di dalam rumah, rapat kordinasi antara kedua SPTSI ini pun mendadak menjadi ricuh yang belum diketahui masalahnya, aksi saling pukul hingga keluar rumahpun terjadi antara kedua pihak SPTSI menyebabkan warga sekitar berlari menghindari perkelahian antara dua kubu, karna takut jadi salah sasaran.
“Awalnya kordinasi di dalam rumah bang, gak lama uda ribut tiba-tiba,” ucap salah seorang yang tak ingin di sebutkan namanya saat ditemui awak media ini di lokasi kejadian.
Dijelaskan saat keributan berlangsung, warga sekitar komplek pun sempat berlarian lantaran banyaknya batu beterbangan.
” Sekitar 20 menit bentrok, salah satu SPTSI pergi. Itu la gak lama datang polisi kesini (Komplek Tomang Elok),” tandasnya.
Sementara informasi yang dihimpun dari sumber, pihak bertikai merupakan SPTSI dari organisasi yang sama Diduga, keributan keduanya dipicu berebut lahan yang berada di Komplek Tomang Elok.
” Satu SPTSI nya resmi, yang satu lagi gak resmi. Diduga SPTSI yang gak resmi mau menguasai Komplek Tomang Elok, SPTSI yang resmi gak mau, makanya terjadi bentrok,” ucap sumber.
Kanit Reskrim Sunggal, Iptu Nur Istiono saat dikonfirmasi mengaku jika kini pihaknya masih mendalami kasus bentrokan tersebut.
” Para korban sudah kita sarankan membuat laporan polisi (LP), dan salah satu kubu bertikai juga sudah kita panggil guna diketahui apa motifnya,” terang Nur.
Pantauan awak media ini dilokasi kejadian terlihat puluhan orang yang mengendari sepeda motor berhamburan kabur saat petugas dari Polsek Sunggal mendatangi lokasi, selain itu, terlihat juga batu-batu berserakan di dalam komplek tersebut.
(Laporan Dari Medan Sunggal, MB-02)
Teks Foto : Para Korban Saat Membuat Laporan Pengaduan di Mako Polsek Sunggal, Senin (22/02/2016). (Lim)