Medan Berita – Sekitar 1300 massa kelompok tani dari Forum Pemberdayaan Petani Sejahtera Mandiri (FPPSM) turun ke jalan, dengan peralatan bertani untuk menggarap dan mengambil alih lahan eks HGU PTPN II seluas 300 Hektar yang berada di kawasan Jln. Tambak Bayan, Dusun 17, Desa Saentis, Kec. Percut Sei Tuan, Minggu (28/02/2016) pukul 09.00 WIB.
Dalam kegiatannya, FPPSM yang dikawal personil kepolisian Polsek Percut Sei Tuan, beserta perangkat desa, melakukan gotong royong di lahan yang akan digarap.
Ketua umum FPPSM, Tugino, kepada wartawan mengaku kalau kegiatan tersebut merupakan sebagai bentuk pembelaan terhadap rakyat kecil untuk memperoleh lahan agar dapat dimanfaati sebagai penghidupannya. Selain itu, menurutnya, kegiatan ini merupakan pemicu suasembada pangan yang merupakan citra negara Indonesia.
” Kita melakukan gotong royong di lahan ini untuk dikeloloa dan ditanami 200 hektar padi dan 100 hektar palawija. Negara kita kan disebut swasembada pangan. Nah, untuk itu kita sedikit membantu dengan menanamkan padi untuk masyarakat kita disini yang bercocok tanam. Setidaknya, bisa membantu rakyat kecil yang tak memiliki pekerjaan dan juga hilang mata pekerjaan. Padahal, pada dasarnya, mereka adalah petani,” sebut Tugino.
Ketika disinggung apakah lahan tersebut tak terlepas dari polemik persengketaan terhadap pihak lain yang mengklaim lahan itu, Tugino dengan tegas mengaku bahwa lahan tersebut seyogyanya milik nenek moyang mereka sejak tahun 1951 dan telah dikembalikan ke negara lalu dikelola PTPN hingga sekarang terlepas dari PTPN dengan status eks HGU.
” Tanah ini dari dulu memang milik nenek moyang kita. Dan selama ini dikelola PTPN, namun sudah selesai massanya. Untuk itu, kita berharap pihak Pemkab Deli Serdang maupun pemerintah pusat, mendukung kita dalam mengelola lahan seluas 300 hektar ini,” ungkapnya.
Dijelaskannya lagi, jika tanah yang dimaksud sudah lepas izin HGU nya pada tahun 2002 bulan tujuh tanggal 9 lalu. Maka dari itu, kelompok tani berharap agar Gubernur Sumut supaya menyelesaiakan persoalan kelompok agar lahan perkebunana menjadi lahan pertanian masyarakat kelompok tani.
” Yang masih ditanami tebu ini, kita meminta agar diselesaikan dengan cepat, sehingga kita bisa melaksanakan pengerjaan dengan cepat,” harapnya.
Dari amatan dilokasi, terlihat seluruh anggota kelompok tani FPPSM, melakukan pembersihan menggunakan cangkul dan alat-alat bertani dengan membabat rumput di lahan tersebut. Kegiatan itu, juga sambut baik masyarakat setempat yang berada dilokasi dengan menonton keramaian.
(Laporan Dari Percut, MB-03)