Medan Berita – Kuasa hukum Gideon Ginting beserta pihak keluarga mendatangi Mapoldasu guna menghadiri gelar perkara di lantai 2 Gedung Ditreskrimum Poldasu, Selasa (01/03/2016) siang.
” Kedatangan kami kemari dikarenakan baru saja mengadakan gelar perkara terkait dengan kematian Gideon Ginting yang tewas diduga dianiaya secara beramai-ramai di Pusat Pasar Jln. MT. Haryono tepatnya dibelakang Medan Mall, pada hari Jumat tanggal 18 Desember 2015, sekitar pukul 16.30 WIB beberapa bulan yang lalu,” ujar Ramses Purba, SH, MH selaku Kuasa Hukum Gideon Ginting saat ditemui di Mapoldasu.
Menurutnya, keterangan kepolisian yang mengatakan bahwa Gideon tewas karena penyakit itu adalah salah.
” Belum keluar hasil Visum dari rumah sakit, tapi kenapa polisi berani mengeluarkan Stagment mengatakan polisi mengucapkan bahwa Gideon mengalami sakit jantung. Padahal di rekaman CCTV sudah terlihat kalau Gideon di Cekik, diseret dan ditendang oleh beberapa orang dan diantaranya berseragam TNI. Bahkan hasil visum yang dikeluarkan pihak rumah sakit tertera bahwa Gideon mengalami luka Lebam di leher, di bahu dan di Dada,” ungkap Kuasa hukum menerangkan.
Lebih lanjut dikatakan Ramses Purba bahwa kepolisian banyak membuat kekeliruan didalam kasus kematian Gideon Ginting.
” Luka Lebam yang terdapat di tubuh Gideon tidak ada tertuang di SP2HP yang diberikan pihak kepolisian. Ini merupakan SP2HP yang kedua yang diberikan pihak kepolisian. Didalam SP2HP yang kedua hanya bertuliskan bahwa tidak semua harus diberitahukan. Itu sungguh sangat membingungkan pihak keluarga korban dan luka lebam yang ada ditubuh korban dikatakan polisi merupakan lebam karena Gideon sudah menjadi mayat. Ini sunggguh aneh,” ujar Ramses menjelaskan.
Bersamaan dengan Ramses Purba, Erwin Lingga, SH yang juga selaku kuasa hukum Gideon Ginting mengatakan akan mendukung penyelidikan lebih lanjut tentang tewasnya Gidion Ginting.
” Kita selalu mendukung pihak Kepolisian, kita berharap kepolisian dapat lebih transparan terkait dengan kematian Gideon Ginting yang tewas diduga dianiaya secara bersama-sama dan dapat mengungkapnya,” pungkasnya.
(Laporan Dari Poldasu, MB-01)
