
Teks Foto : Anggota DPRD Sumut, Efendi Panjaitan saat berada di Gedung DPRDSU, Senin (04/04/2016). (Saf)
Medan Berita – Ujian Nasional (UN) yang akan dilaksanakan dalam waktu dekat mendapat sorotan dari anggota DPRD Sumut, Efendi Panjaitan. Dalam keterangannya UN tidak menjadi patokan pendidikan, Senin (04/04/2016) sekira jam 15.00 WIB di Gedung DPRD Sumut.
” Sebenarnya UN itu tidak menjadi patokan tapi untuk pemetaan pendidikan,” ungkap politisi PDI-P ini langsung kepada awak media.
Dalam kesempatan wawancara ia juga mengungkapkan indeks guru di Provinsi Sumut yang mendapat nilai 54 poin dari skala nasional namun yang menjadi unik karena indeks kelulusan pelajar di Sumut malah melebihi indeks guru yaitu 58.
” Indeks guru Sumut dari skala nasional 54 poin, tapi indeks kelulusan malah diatasnya 58, ada apa ini,” ungkap anggota Komisi E DPRD Sumut ini.
Dugaan kuat terhadap kecurangan menguat, ” Ada indikasi UN itu bocor,” ketus Efendi. ” Bagaimana caranya dengan rendahnya SDM menghasilkan tingginya kelulusan,” ucapnya menimpali.
” Padahal dalam renstra (rencana strategis) Sumut untuk meningkatkan daya saing. Dalam waktu dekat ini kita akan menghadapi MEA (Masyarakat Ekonomi Asean),” terang pria berbaju batik merah ini.
Bagaimana caranya, kata Efendi, memang pendidikan harus ditingkatkan. Apalagi dana pendidikan dari APBN sebesar 20%, begitu juga APBD sebesar 20%.
” Itulah tugas kita bersama, pemerintah provinsi juga,” tambah Efendi.
Terakhir dikatakannya bahwa peningkatan kualitas pendidikan sudah barang tentu dengan peningkatan Sumber Daya Manusia.
” Peningkatan kualitas pendidikan sudah barang tentu dengan peningkatan SDM,” tandasnya.
(Laporan dari Gedung DPRDSU, MB-03)