Cabuli Siswi SMP, Warga Musyawarah Gol di Polsek Percut

example banner

Medan Berita –  Tersangka AP (23) warga Jln. Musyawarah, Desa Saintis, Dusun 16, Lorong Kali Serayu, Kec. Percut Sei Tuan, hanya bisa tertunduk malu ketika diperiksa di ruang Perlindungan Anak dan Perempuan (PPA) Polsek Percut Sei Tuan, Jum’at (08/04/2016) jam 18.00 WIB.

Penyebabnya lantaran, AP yang berprofesi sebagai pekerja dibengkel kereta ini, dijebloskan keluarga korban, lantaran telah mencabuli siswi SMP berinisial, TWD (12) warga Kawasan Percut Sei Tuan.

Ironisnya, dalam mendapatkan keperawanan gadis belia tersebut, tersangka memaksa korban dan merayunya di semak-semak kebun sawit, Desa Saintis. Dalam memerawani TWD, ia melakukannya sampai 2 kali diwaktu yang berbeda. Bahkan, ketika ditanyai, tersangka juga sudah berulangkali melancarkan aksi serupa kepada korban lainnya sebanyak 4 kali.

Dihadapan polisi dan wartawan, tersangka mengaku pertama sekali berkenalan dengan TWD di jembatan Pasar 10 Tembung. Saat itu tersangka bersama temannya, melihat korban melintas di lokasi berboncengan dua dengan kereta bersama temannya. Gelagat nakal tersangka pun dilancarkannya dengan menggoda korban yang lugu sehingga mau diajak kenalan.

Singkat cerita, komunikasi lewat handphone diantara keduanya pun berlangsung. Dua minggu setelahnya, tersangka mengajak korban jalan dengan janjian dilokasi yang telah ditentukan. Korban yang masih lugu akan cinta, mau diajak korban dengan berboncengan keretanya ke arah semak-semak sawit di Desa Saentis.

Dengan bujuk rayu tersangka yang mengaku akan bertanggung jawab dan karena cinta, korban lantas memaksa korban dengan melucuti seluruh pakain korban. Korban sempat berontak, namun akhirnya pasrah dan merasakan kesakitan setelah darah perawannya keluar akibat disorong tersangka.

Usai melampiaskan nafsu birahinya, tersangka kembali mengajak korban pulang, akan tetapi korban diturunkan ditempat pertemuan semula. Dua minggu kemudian, tersangka kembali mengajak korban untuk berhubungan intim dilokasi yang sama. Kali ini, korban pasrah, lantaran sudah menyerahkan mahkotanya pertama kali kepada tersangka.

” Pertama kali, kami melakukannya suka sama suka bang, memang awalnya dia sempat gak mau. Ku gituin dia di kebun sawit gelap bang. Dia kesakitan karena masih perawan. Kami melakukannya cuma 15 menit saja. Habis itu, kami pulang dan dia kuantarakan sampai jalan aja ditempat kami jumpa bertemuan. Baru 2 kali kugituin korban. Kalau kedua kalinya, dia sudah langsung mau,” aku tersangka sembari tertunduk malu.

Usai mendapatkan keperawanan korban, tersangka mulai jarang menelfon dan menemui korban. Hingga membuat korban cemas dan terganggu sekolahnya. Perubahan dengan tingkah gelisah korban mulai terlihat oleh keluarganya. Namun, saat ditanyai oleh keluarganya, korban selalu bungkam. Sedangkan keluarga korban tak pernah tau kalau anak gadisnya yang masih berstatus pelajar kelas 2 di SMN 4 Percut itu, sudah menjalin kasih dengan pemuda yang belum pernah datang ke rumahnya.

Aksi tersangka baru terbongkar setelah keluarga korban mendapati sms berisikan kata-kata cinta dan kegalauan korban yang merasa tak diperhatikan tersangka. Usut punya usut korban akhirnya menceritakan kalau keperawananya telah direnggut oleh AP.

Mendengar pengakuan, TWD, keluarga korban langsung terkejut. Tak terima dengan apa yang telah diperbuat tersangka terhadap TWD, keluarga korban lantas mendatangi tersangka di tempat kerjanya di bengkel kereta yang berada di kawasan Serayu, Kec. Percut Sei Tuan. Darisitu, keluarga korban pun menggiring tersangka ke Polsek Percut Sei Tuan.

” Tersangka ditangkap keluarga korban saat berada disebuah bengkel tempatnya kerja. Dari situ, keluarga korban membawanya ke Polsek Percut. Dan tersangka mengakui perbuatannya. Selain perkara pencabulan, tersangka juga dikenalan pasal perlindungan anak karena korbannya masih dibawah umur dengan ancaman 15 tahun penjara,” jelas Aiptu Lisnawati, penyidik PPA Polsek Percut Sei Tuan, kepada wartawan.

Dari pengalamannya, tersangka mengaku sudah 4 kali memperawani gadis belia. Ia melancarkan aksinya dengan cara merayu korban melalui kenalan lalu berujung saling tukar hape dan berlanjut dengan mengajak tidur para korban.

” Dari 4 cewek yang sudah kutidurin, semua kulakukan atas dasar suka sama suka. Sampai 2 bulan setelah sudah ku gituin, aku tinggalin dan aku cari baru lagi. 5 cewekku tapi cuma 4 yang ku gituin. Yang satunya lagi gak mau,” beber tersangka tanpa malu-malu.

(Laporan dari Percut Sei Tuan, MB-05)

Loading...

Comments

comments

Pos terkait