Kompol Boy Situmorang Komit Berantas Peredaran dan Penyalahgunaan Narkoba

example banner

Medan Berita – Dalam rangka mendukung kegiatan pemberantasan narkoba, khususnya di wilayah hukumnya, Kapolsek Labuhan, Kompol Boy Jeckson Situmorang bersama jajarannya memberikan penyuluhan langsung kepada warga masyarakat serta menghimbau untuk menjauhi dan menghindari narkoba.

Keseriusannya dalam membasmi peredaran narkoba dibuktikan dengan dilakukannya tindakan pencegahan seperti Pre emtif yakni tindakan berupa himbauan Kamtibmas di lokasi-lokasi yang rawan peredaran narkoba seperti pemasangan spanduk-spanduk larangan menggunakan narkoba.

Kemudian Preventif, yakni tindakan berupa himbauan Kamtibmas kepada masyarakat melalui penyuluhan oleh Bhabinkamtibmas yang berfungsi memperkuat jaringan informasi. Kemudian melakukan razia skala besar dengan sasaran kendaraan-kendaraan yang dianggap mencurigakan seperti mobil box dan sejenisnya serta melaksanakan patroli Sabhara di lokasi-lokasi tertentu. Serta yang terakhir berupa Represif, yakni terus meningkatkan lidik dan pengembangan terhadap pelaku narkoba yang sebelumnya tertangkap.

” Dengan dilakukannya tindakan-tindakan diatas, bukan hanya peredaran Narkoba yang bisa kita cegah. Tindak kriminal lainnya seperti Curas, Curat, Begal dan lain sebagainya akan ikut menurun. Selain itu, peran aktif masyarakat dalam memberikan informasi terkait segala bentuk kejahatan juga sangat kita harapkan,” tegasnya, Selasa (12/04/2016).

Dikatakannya lagi, untuk pemberantasan narkoba ini, polisi tidak bisa bekerja sendiri, maka itu dirinya mengajak peran serta warga masyarakat untuk bersama-sama memberantas narkoba yang dimulai dari dalam diri sendiri.

“ Penyuluhan ini merupakan kampanye pemberantasan narkoba dalam rangka Operasi Bersinar. Salah satu point penting adalah pentingnya sinergitas antara aparat dan warga masyarakat sehingga pemberantasan narkoba
dapat maksimal,” ujar Boy Situmorang.

Seperti diketahui, Sumut kini menduduki peringkat kedua penyalahgunaan narkoba terbesar di Indonesia setelah Jawa Timur dan peringkat ketiga DKI Jakarta, dengan angka pecandu sebanyak 400 ribu orang.

“ Semua sinerginitas antara penegak hukum dengan masyarakat sendiri. Jadinya, terbuka semua itu,” terang perwira lulusan Akpol Semarang tahun 2003 tersebut.

(Laporan dari Medan Labuhan, MB-05)

Loading...

Comments

comments

Pos terkait