Lapak Judi Maruto Sunggal Kembali Dibuka

example banner

Medan Berita –  Penggerebekan yang dilakukan petugas Kepolisian terhadap lapak permainan judi Maruto yang berlokasi di Jln. Palem Raya II, Gg. Maruto Pantai Benggali, Kel. Asam Kumbang, Kec. Medan Selayang yang lalu tampaknya tak membuat sang bandar untuk tidak membuka lagi permainan judi tersebut.

Hal ini terkuak berdasarkan keterangan salah seorang pemain judi Samkwan (Dadu Putar) yang mengaku permainan judi Samkwan (Dadu Putar) beromset ratusan juta yang ada di kawasan Medan Sunggal kembali dibuka.

” Sudah seminggu judi Maruto itu buka kembali, karena digerebek tempat semula, sekarang bukanya di Jln. TB Simatupang kawasan terminal Pinang Baris, Kec. Medan Sunggal, bandarnya bukan inisial A tapi J. Salut juga saya bang terhadap bandarnya karena berani buka padahal inikan bulan Puasa,” ucap sumber yang tak ingin disebut namanya kepada Medanberita.co.id, Rabu (08/06/2016) pagi.

Saat disinggung jam operasional permainan judi yang telah meresahkan masyarakat, dirinya menuturkan waktu yang dibutuhkan sangat singkat.

” Kali ini Bandarnya membuka dari jam 14.00 WIB s/d jam 16.00 WIB,” sebutnya sembari menyebut lapak permainan judi Samkwan juga ada di Kawasan Marelan, Pasar VII di salah satu Cafe.

Ketika hal tersebut dikonfirmasi kepada Orang nomer satu yang baru menjabat di Mako Polsek Sunggal, Kompol Daniel Marunduri, Rabu (08/06/2016) sekira pukul 10.28 WIB mengatakan dirinya mengaku tidak mengetahui adanya permainan judi Maruto di Wilayah hukumnya.

” Ini  Saya lagi Rapat dan Nanti coba Saya cek ke lokasi,” ucap mantan Kapolsek Delitua ini singkat.

Sebelumnya lapak permainan judi Maruto tersebut digerebek petugas gabungan dari Polsek Sunggal dibantu dengan Sabhara Polresta Medan dibawah kepemimpinan Kapolsek Sunggal terdahulu, Kompol Harry Azhar. Dari lokasi petugas mengamankan terduga pemain judi beserta barang bukti.

Sementara dilokasi berbeda lapak permainan perjudian Samkwan (dadu putar) yang beromset ratusan juta perhari juga masih beroperasi di Komplek Brahrang, Kec. Binjai Utara, Kota Binjai, perihal tersebut, Kabidhumas Poldasu, AKBP Rina Sari Ginting pernah mengatakan pihaknya akan mengambil tindakan tegas akan hal itu.

” Kalau ada Anggota yang membackingi atau menerima kontribusi, silahkan laporkan ke propam dan pasti akan diambil tindakan,” kata Kabid saat dikonfirmasi Medanberita.co.id, Selasa (31/05/2016) sekira pukul 22:08 WIB.

Mantan Kapolres Binjai ini menuturkan dengan masih dibukanya lapak judi yang dikelolah milik turunan Thionghoa tersebut, dirinya berjanji akan meneruskan informasi judi itu kepada orang nomor satu yang menjabat sekarang di Polres Binjai.

” Saya teruskan kepada Kapolres Binjai untuk ditindaklanjuti,” ucapnya saat dikonfirmasikan Medanberita.co.id perihal tersebut, Rabu (25/05/2016) sore, sekira pukul 16:06 WIB.

Sementara dihari yang sama, saat dikonfirmasi melalui handphone selular terkait perjudian samkwan yang dikenal dengan judi Brahrang, Kapolres Binjai AKBP Mohamad Rendra Salipu melalui Kasat Reskrim, AKP Bambang Tarigan sekira pukul 17:32 WIB, hingga berita ini diturunkan belum ada balasan.

Sebelumnya, diketahui lapak perjudian Brahrang tersebut pernah dirazia aparatur negara, namun hal itu tidak menjadikan sang bandar harus menutup selamanya bisnis judi yang dikelolahnya itu.

” Pada hal sebelumnya tempat itu, udah pernah digerebek bang sama aparat, tapi lapak judi Samkwan Brahrang yang omset Rp5oo juta perhari di Binjai itu buka lagi bang,” ungkap Wan (40) kepada Medanberita.co.id belum lama ini.

Menurutnya, lapak perjudian dadu/samkwan tersebut diduga dibeckingi oleh oknum Kepolisian maupun TNI, dan pemainnya kebanyakan mayoritas warga turunan yang bukan berdomisili di kawasan tersebut, tak hanya itu saja bahkan beredar luas, bandar besar judi itu disebut-sebut bernama Aju warga turunan Thionghoa.

” Bandarnya Aju, tapi kalau bagian yang bagi-bagi jatah biasa temannya bernama Aking bang, sementara dilokasi itu ada juga yang berperan bagian peminjam modal untu para pemain yang kalah bernama Aling yang sebelumnya dikabarkan Aling bandar judi Karang Sari yang pernah digerebek TNI,” terangnya.

Sedangkan menurut keterangan Ucok (43) warga Jln. Binjai, seorang penarik becak bermotor (betor) mengatakan bahwa lokasi perjudian kawasan Brahrang itu sudah banyak diketahui, apalagi khususnya bagi penarik betor.

” Namun sepertinya pihak berwajib tidak pernah melakukan penggerebekan, Lokasi judi dadu/samkwan tersebut sudah berlangsung selama 7 bulan dan beromset sampai Rp500 juta perharinya, tapi buka tutup karena pernah digerebek, kalau bukanya mulai pukul 13.00 WIB sampai pukul 20.30 WIB,” ungkapnya.

Pantauan awak media di lokasi terlihat puluhan warga turunan thionghoa bersorak ria layaknya seperti pasar malam dalam melakukan pemasangan taruhan perjudian tersebut dan terlihat juga oknum pria berpostur tinggi, berambut cepat berjaga-jaga di seputaran areal lokasi.

 

(Laporan dari Medan, MB)

Loading...

Comments

comments

Pos terkait