Keluarga Almarhum Buyung Berharap Polisi Cepat Tangkap Pelaku

example banner

Teks Foto : Almarhum Buyung (kemeja putih) semasa hidup saat foto bersama Putrinya. (An)

Medan Berita – Keluarga Almarhum Mansurddin alias Buyung (51) yang ditemukan tewas dengan kondisi mengenaskan, Senin (20/06/2016) lalu, berharap petugas Kepolisian cepat menangkap pelaku yang tega menghabisi nyawa pria asal Pariaman, Sumatera Barat tersebut.

Berdasarkan petunjuk yang ada ditubuh korban, kuat dugaan Buyung menjadi korban pembunuhan.

” Kami berharap polisi cepat menangkap pelakunya,” harap Kartini Harianti (30) yang merupakan putri almarhum, Kamis (23/06/2016).

Kedatangan Kartini yang berdomisili di Dumai ini terkait penemuan mayat tanpa identitas yang ditemukan warga di Kebun Sayur Dusun 15 Desa Percut, Percut Sei Tuan, Deli Serdang, Senin (20/06/2016) lalu.

Sebelumnya, Kartini harianti (30) yang berdomilisi di Dumai Riau didampingi suami serta beberapa keluarganya yang lain ke Polsek Percut Sei Tuan, Rabu (22/06/2016) sore. Kartini mengatakan jika mayat pria yang ditemukan tanpa identitas tersebut adalah ayahnya bernama Mansurddin alias Buyung (51) asal Pariaman Padang Sumatera Barat (Sumbar).

Dari cerita yang dituturkan Kartini, awalnya dirinya mendapat telepon dari seorang sanak saudaranya yang berdomisili di kawasan Marelan, Medan Labuhan, yang menjelaskan jika ada ditemukannya mayat tanpa identitas persis di lokasi tempat ayahnya bekerja.

” Selasa pagi saya ditelepon keluarga yang berada di daerah Marelan, yang mengatakan mereka membaca koran terbitan Medan yang memuat berita serta foto penemuan mayat yang diduga korban pembunuhan. Lokasinya tepat di seputaran ayah saya bekerja sebagai penjaga kolam selama 6 tahun. Selain itu jenazah ayah saya dikatakan sudah berada di RS Bhayangkara Medan guna diautopsi,” jelasnya.

Tambahnya lagi, belum lama ini ia mencoba menelepon ayahnya. Namun yang menjawab temannya sendiri, yang menyebutkan jika ayahnya berangkat menuju Dumai. Namun hingga berhari-hari ditunggu, ayahnya tak kunjung tiba di Dumai sehingga Kartini menghubungi seluruh keluarga yang tinggal di Kota Medan dan sekitarnya. Hal inilah yang membuat Kartini yakin jika ayahnya menjadi korban pembunuhan.

Masih penuturan Kartini, semasa hidupnya mendiang Mansurddin dikenal sebagai seorang ayah yang baik dan tak pernah mau menyusahkan anak dan menantunya.

” Saya bangga punya seorang bapak seperti dia yang tidak pernah mau menyusahkan anak-anaknya. Semasa hidup, bapak tidak pernah mau meminta uang sama kami anak-anaknya. Sampai-sampai kalau kakak kasih uang, harus dipaksa baru diterima ayah (Mansurddin-red),” kenang Kartini yang bersuamikan anggota Polair Dumai, Riau tersebut.

 

(Laporan dari Percut, MB-05)

Loading...

Comments

comments

Pos terkait