Gubsu Minta RSUD Haji Medan Selektif Beli Obat dan Serum

example banner

Teks Foto : Gubsu, Ir. H. Tengku Erry Nuradi, MSi saat Melakukan Pemeriksaan Obat-obatan di RSUD Haji Medan. (Saf)

Medan Berita – Gubernur Sumatera Utara (Gubsu), Ir. H. Tengku Erry Nuradi, MSi langsung melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Haji Medan, JlN. RS Haji Medan, Rabu (29/06/2016), menyusul ditemukannya Anti Tetanus Serum (ATS) palsu.

Turut bersama rombongan Gubsu diantaranya Kepala Badan Koordinasi dan Penyuluhan (Bakorluh) Dinas Pertanian Sumut Bonar Sirait, Asisten IV, M. Fitriyus, SH. MSi, Kasat Pol PP, H. Zulkifli Taufik dan Asisten III Zulkarnain, SH. MSi.

Tengku Erry Nuradi didampingi Plt Direktur RSUD Haji Medan, Diah Retno W Ningtyas, jajaran dokter dan petugas medis tiap bagian, langsung meninjau sejumlah ruang perawatan diantaranya ruang bedah dan operasi, CT Scan, Instalasi Gawat Darurat (IGD). Erry menyempatkan diri berinteraksi dengan sejumlah pasien.

Erry kemudian masuk ke gudang penyimpanan obat dan meminta petugas untuk membuka ATS Injeksi dari dalam lemari pendingin, guna memastikan standarisasi dan keasliannya.

“ Dari sidak hari ini, tidak ditemukan ATS Injeksi palsu di rumah sakit ini. ATS yang kita periksa tadi, asli dan legal,” sebut Erry.

Dalam kesempatan itu, secara tegas Erry meminta petugas farmasi RSUD Haji Medan teliti dan selektif membeli obat, serum dan vaksin dari distributor maupun penyalur.

“ Jangan asal beli. Pastikan legalitasnya dengan teliti. Jangan karena murah, lantas dibeli. Tapi tidak jelas keasliannya. Soal obat, tidak boleh main-main. Tidak boleh asalan saja. Ini menyangkut nyawa pasien,” tegas Erry.

Selain kealian obat, Erry juga meminta pengawas obat RSUD Haji Medan melakukan pemeriksaan terhadap obat secara rutin, guna memastikan masa pakai dan batas akhir kadaluarsa obat-obatan yang tersimpan di gudang obat.

“ Cek secara berkala. Obat yang memasuki masa kadaluarsa, segera dipindahkan ke dalam kelompok khusus. Apakah dimusnahkan agar tidak terpakai secara tidak sengaja oleh tim medis,” pesan Erry.

Erry juga menegaskan, manajemen RSUD Haji Medan terus meningkatkan pelayanan kesehatan kepada masyarakat. Sebagai rumah sakit milik Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumut, Erry berharap RSUD Haji Medan menjadi rumah sakit rujukan yang dapat diandalkan.

“ Hingga saat ini, rumah sakit ini belum bisa kita andalkan. Untuk kedepan harus lebih baik agar ada jaminan layanan kesehatan masyarakat,” pesan Erry.

Sementara Plt Direktur RSUD Haji Medan, Diah Retno W Ningtyas mengatakan, pihaknya telah melakukan kerjasama dalam memasok obat-obatan dari pihak resmi dan terpercaya.

“ Semua obat-obatan dari perusahaan resmi dan legal. Begitu juga dengan serum ATS, kita ambil dari pihak resmi,” ujar Retno.

Retno juga mengatakan, pihaknya juga membuka layanan guna menampung informasi terkait peredaran ATS Injeksi paslu.

“ Kalau ada yang menemukan ATS Injeksi yang meragukan, silahkan sampaikan. Kita akan koordinasikan ke Balai Besar POM nanti,” tambah Retno.

Kepala Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan (BB POM) Medan, Alibata Harahap mengatakan, Penyidik Pegawai Negeri Sipil (PPNS) BP POM Medan bersama Korwas Polda Sumut melakukan penggeledahan di rumah DS di Medan pada 11 februari 2014 lalu. Dari hasil penggeledahan, petugas menemukan Dupenhydramin Injeksi yang telah dilepas label penandaannya, kemudian dikemas ke dalam ATS Injeksi dengan menukar penanda menjadi ATS Injeksi palsu.

“ DS sengaja mengganti label penandaan Dipenhydramin Injeksi yang masih original dengan label produk ATS Injeksi untuk mendapatkan harga jual yang lebih tinggi,” sebut Alibata.

Dari keterangan tersangka DS, petugas mendapat informasi parktik yang sama juga dilakukan inisial HI di Binjai. Kemudian petugas melakukan penggeledahan di rumah HI pada 12 Februari 2014 dan menemukan produk ATS Injeksi palsu sebanyak 106 ampul serta label ATS Injeksi dan kotak ATS Injeksi yang belum digunakan.

“ Tersangka DS telah menjalani proses hokum di Pengadilan Negeri Medan, sedang tersangka HI berhasil melarikan diri dan belum tertangkap hingga kini,” ujar Alibata.

Balai Besar POM Medan telah melakukan pengujian di laboratorium PPOMN RI. Hasilnya, ATS Injeksi yang ditemukan di dua lokasi merupakan ATS Injeksi palsu. BB POM Medan juga telah melakukan koordinasi dengan PT. Bio Farma sebagai principle sekaligu melakukan pengujian dengan hasil yang sama, ATS Injeksi dari kedua lokasi adalah palsu.

Dari temuan di dua lokasi tersebut, BB POM Medan melakukan pengembangan, termasuk ke sejumlah apotik. Dari hasil pemeriksaan, petugas menemukan ATS Injeksi palsu di Apotik MR di Medan dan menyita 10 ampul ATS Injeksi Palsu.

“ Pemilik Apotik MR mengaku mendapatkan ATS Injeksi palsu dari sales preelance. Kendati demikian, pemilik Apotik MR menjalani proses hukum tahap II di Pengadilan Negeri Medan,” jelas Alibata.

ATS Injeksi palsu juga ditemukan lanjutnya menjelaskan, di RS Padang Lawas yang mendapatkan ATS Injeksi dari Apotik HJ Padang Lawas milik inisial WA. Kemudian petugas PPNS BB POM melakukan penggeledahan ke Apotik HJ Padang Lawas dan menemukan 850 ampul ATS Injeksi palsu.

” Dari pengakuan tersangka WA, ATS Injeksi palsu tersebut diperoleh dari sales preelance adal Riau. Guna mempertangung jawabkan perbuatannya, tersangka WA kini menjalani proses hukum yang kini perkaranya telah P19,” pungkasnya.

 

(Laporan dari Medan, MB-06)

Loading...

Comments

comments

Pos terkait