Teks Foto : Khadijah saat mendapatkan pertolongan medis di rumah bersalin Hj. Hamidah, Jln. Letda Sudjono, Gg. Cempaka, Medan Tembung. (An)
Medan Berita – Anak pertama dari tiga bersaudara korban bernama Husin (23) saat berada di rumah bersalin ketika diwawancarai kru ini mengatakan, ia mengetahui ibunya terluka karena ditelepon keluarganya. Diakuinya, ibunya dan pelaku sempat berpacaran selama 5 tahun, dan akhirnya putus. Selama ini pelaku sering meminta supaya ibu saya balikan lagi dengannya, namun selalu ditolak hingga pelaku dendam.
” Saya tak pernah setuju jika pelaku berhubungan dengan ibu saya, karena orangnya sangat kasar. Sudah sering ibu saya nasehati. Pelaku pernah datang ke rumah, namun langsung saya diusir,” katanya.
Ketika ditanya apakah ibunya dan ayahnya sudah bercerai. Husin mengaku bahwa kedua orang tuanya sudah pisah ranjang lantaran ayahnya mengetahui jika ibunya ada hubungan dengan AP.
” Ayah dan ibuku sudah pisah ranjang sejak 1 bulan lalu. Penyebabnya lantaran pelaku berhubungan dengan ibuku, sehingga ayahku meninggalkan rumah. Pelaku harus mempertanggung jawabkan perbuatannya itu,” pintanya.
Sebelumnya pelaku AP (45) warga Jln. Pukat/Mandailing, Medan Tembung yang berprofesi sebagai penarik becak motor (Perbetor) menikami ibu korban, Khadijah (42) warga Pasar X Tembung, Percut Sei Tuan, Jumat (01/07/2016) sore, lantaran niatnya untuk minta balikkan ditolak sama korban.
Akibat kejadian itu, ibu rumah tangga (IRT) tersebut mengalami luka tikaman disiku tangan sebelah kanan serta kedua telapak tangannya dan dibawa ke rumah bersalin Hj. Hamidah, Jln. Letda Sudjono, Gg. Cempaka, Medan Tembung, sementara pelaku yang menikam perutnya sendiri hingga mengalami luka sekarat dibawa ke RSU dr Pirngadi Medan.
Kapolsek Percut Sei Tuan, Kompol Lesman Z ketika dikonfirmasi mengatakan, saat ini pihaknya sedang mengecek keadaan korban dan pelaku.
” Anggota kita sedang mengecek keadaan korban dan pelaku,” ujarnya.
(Laporan dari Percut, MB-05)
