Medan Berita – Usai dilakukan penjemputan paksa terhadap Ramadhan Pohan di kediamannya di Jakarta, dengan diapit sebanyak 7 orang personel Kepolisian, Ramadhan Pohan memasuki ruang penyidik Subdit II Harda Bangtah Ditreskrimum Poldasu, Rabu (20/07/2016) siang.
Cemas dan kelihatan lelah, itulah sikap yang ditunjukkan dalam raut wajah mantan Calon Wali Kota Medan saat diperiksa penyidik. Bahkan, mantan Sekjen Partai Demokrat ini sempat gugup dan menjatuhkan berkas dari meja penyidik.
Menurut sumber yang enggan disebutkan namanya, mengatakan Ramadhan Pohan kerap berkelit saat ditanya penyidik. Selain itu, kata pria bertubuh kurus ini, Ramadhan Pohan juga acapkali menyangkal pernyataan penyidik.
” Tapi sewaktu penyidik menunjukkan rekaman CCTV, Ramadhan hanya terdiam,” kata pria tersebut.
Kasubdit II Harta Benda dan Tanah Bangunan Ditreskrimum Polda Sumut, AKBP Frido Situmorang, mengaku dirinya belum mengetahui apakah Ramadhan ditahan atau tidak.
” Dia masih diperiksa hari ini, ditahan apa tidak, saya tidak tau,” katanya.
Pantauan Wartawan, saat diperiksa, Ramadhan Pohan mengenakan baju batik biru.
Sebelumnya, Ramadhan Pohan dilaporkan berdasarkan Laporan Polisi : LP/331/III/2016/SPKT I, tanggal 18 Maret 2016 an pelapor Laurenz Henry Hamonangan Sianipar tentang Tindak Pidana Penipuan dan atau Penggelapan uang sebesar Rp.4,5 Milyar.
(Laporan dari Podasu, MB-06)