Gubernur Sumut Ajak Petani Berjuang Capai Target Produksi

example banner

Teks Foto : Mentan Saat Menandatangani Perjanjian Kesepakatan antara Dinas Pertanian Kabupaten/Kota dengan Kodim seSumut, Senin (25/07/2016). (Saf)

Medan Berita – Dalam acara penandatanganan Perjanjian Kesepakatan Kesanggupan Luas Tambah Tanam (LTT) dan Kesanggupan Capaian Serapan Gabah antara Dinas Pertanian Kabupaten/Kota dengan Kodim seSumut, Senin (25/07/2016) yang dilaksanakan langsung oleh Menteri Pertanian (Mentan), Andi Amran Sulaiman.

Gubernur Sumut, Tengku Erry Nuradi mengajak semua pihak yang terlibat bisa bekerja keras untuk memenuhi target tanam agar Sumut kembali sebagai posisi lima besar produksi padi. Swasembada pangan merupakan salah satu program prioritas dalam pembangunan pertanian di Sumut, dimana hal ini sesuai dengan arahan Presiden bahwa Indonesia harus mampu mencapai swasembada pangan berkelanjutan.

“ Sumut sebagai lumbung pangan nasional yang saat ini berada di peringkat 6. Saat ini Sumut mendapatkan alokasi pelaksanaan berbagai program dan kegiatan terkait upaya pencapaian peningkatan produksi komoditi tananaman padi, jagung dan kedelai/pajale yang bersumber dari dana APBN. Namun tidak kalah pentingnya dukungan yang dilakukan oleh pemprovsu melalui APBD mendukung pelaksanaan program pajale hortikultura,” ujar Erry.

Pada priode masa tanam bulan Oktober 2015-Sept 2016, Sumut menargetkan tanam padi sebesar 830.700 hektar dimana pada target Oktober 2015-Maret 2016 sebesar 418.496 hektar, kita telah mencapai realisasi sebesar 446.480 Ha (106,68 persen).

Untuk rencana tanam bulan April-Sept, kata Erry, Sumut harus mampu merealisasikan target tanam seluas 412.204 ha, dimana sebagian dari target tersebut mendapat dukungan dari pemerintah pusat melalui kementerian pertanian berupa bantuan benih padi jagung dan kedelai.

” Saat ini kita telah mencapai realisasi tanam padi sebesar 164.590 ha atau 39,93 persen dari target April-September,” jelas Erry.

Produktivitas padi Sumut sebesar 51,75 Kw/Ha yang mana potensi ini masih dapat ditingkatkan dengan adanya dukungan sarana dan prasarana serta penggunaan teknologi pertanian yang ada saat ini sehingga peluang untuk meningkatkan produksi padi, jangung dan kedelai masih berpeluang bagi Sumut.

Isu-isu strategis di Sumut terkait dengan pembangunan pertanian antara lain, sangat sempitnya kepemilikan lahan petani dengan rata-rata 0,5 hektar/KK sehingga sulit diusahakan untuk mencapai skala ekonomis.

“ Selain itu masih terjadinya alih fungsi lahan pertanian sawah ke non sawah sebesar 2,7 persen pertahun. Walaupun sudah terbit Perda No 3 tahun 2015 tentang perlindungan lahan pertanian pangan berkelanjutan tapi alih fungsi ini masih terjadi. Untuk itu, saya harapkan kepada kabupaten dan kota untuk segera menerbitkan peraturan bupati dan walikota terkait hal tersebut,” papar Erry.

Begitu juga dengan permasalahan kemampuan petani dalam memanfaatkan teknologi di beberapa daerah umumnya masih rendah dan menurunnya minat generasi muda untuk terjun di bidang pertanian yang masih rendah yakni baru 96,97 persen.

Dalam kesempatan itu, Erry menegaskan sebagaimana disampaikan Mentan tentu ada penilaian reward dan punishment yang telah berjanji kalau produksi meningkat maka anggaran akan ditambah, tapi kalau menurun akan dikurangi.

“ Jadi kepada kabupaten dan kota kita minta jangan hanya meminta tambahan anggaran tapi juga harus meningkatkan laporan produksi sehingga Sumut bisa menjadi swasembada pangan,” tambah Erry.

Sebelumnya, Mentan Andi Amran Sulaiman bersama Gubernur Sumut Tengku Erry Nuradi melakukan acara panen, tanam serta penyerahan benih dan alsintan di desa Cinta Damai kecamatan Percut Sei Tuan, Deli Serdang.

Seketika itu, Erry mengatakan untuk tahun 2015 berdasarkan angka sementara, provinsi Sumut berada diperingkat enam nasional untuk produksi padi sebesar 4 juta ton, produksi jagung peringkat empat nasional sebesar 1,5 juta ton, produksi kacang hijau peringkat 7 nasional sebesar 3 ribu ton, produksi ubi kayu peringkat 5 nasional sebesar 1,6 juta ton dan ubi jalardi peringkat 6 nasional sebesar 122 ribu ton.

(Laporan dari Medan, MB-03)

Loading...

Comments

comments

Pos terkait