Mentan Optomis Sumut Kembali Lima Besar Produksi Padi

example banner

Teks Foto : Mentan Saat Menandatangani Perjanjian Kesepakatan antara Dinas Pertanian Kabupaten/Kota dengan Kodim seSumut, Senin (25/07/2016). (Saf)

Medan Berita – Menteri Pertanian (Mentan), Andi Amran Sulaiman mendorong Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumut untuk mengejar target produksi pertanian padi, jagung dan kedelai (Pajale) di tahun 2016. Dengan demikian, Sumut dapat kembali menempati urutan lima besar nasional sebagai provinsi penghasil produksi pertanian.

Hal itu disampaikan Andi Amran Sulaiman dalam Rapat Koordinasi (Rakor) Pangan Sumut sekaligus acara penandatanganan Perjanjian Kesepakatan Kesanggupan Luas Tambah Tanam (LTT) dan Kesanggupan Capaian Serapan Gabah antara Dinas Pertanian Kabupaten/Kota dengan Kodim seSumut, Senin (25/07/2016).

Dalam kesempatan itu, Mentan mengatakan, Sumut memiliki potensi luar biasa dalam bidang pengembangan produk pertanian karena didukung oleh ketersediaan lahan yang mencukupi dan kesuburan tanah serta aspek lainnya.

“ Jujur kami katakan, hari ini selama berkunjung getarannya terasa, rohnya menyatu dengan fisik, kami yakin Sumut akan kembali ke posisi nomor lima atau empat. Kalau LTT ini dilaksanakan saya yakin,” ujar Andi.

Mentan juga mengatakan, pihaknya berupaya untuk meningkatkan produksi padi di Indonesia dengan mengubah pola masa tanam. Pasalnya pada bulan Juli-Agustus-September merupakan waktu yang harus dijaga ketat dan merupakan kritikal poin, lintasan kritis untuk masa tanam.

“ Dalam bulan tersebut selama negara ini ada selalu jadi bulan luas tambah tanamnya defisit sehingga dampaknya terjadi bulan paceklik pada bulan Desember- Januari-Februari,” sebut Andi.

Tahun lalu lanjut Mentan, produksi padi dalam setahun hanya 500 ribu, makanya tahun ini ditarget harus mencapai dua kali lipat produksi yakni 1 juta hingga 1,2 juta sehingga bulan paceklik yakni Desember-Februari sudah tidak ada lagi.

“ Makanya kita ubah masa tanam, biasanya bulan Juli hingga September itu kita tidur, sekarang kita bangunkan. Petani yang tidur, traktor tidur dan lahan tidur kita bangunkan. Sehingga sekarang selesai panen maka langsung kita kembali tanam, termasuk kita juga membenahi irigasi kita,” jelas Andi.

Mentan juga memaparkan perkembangan peningkatan produksi pertanian di Indonesia. Dimana Indonesia saat ini sudah melakukan penurunan impor secara ekstrim yakni sebesar 47 persen, selain itu berdasarkan survey indeks Global Food Security Indeks, skor perubahan lompatan ketahanan pangan Indonesia berada pada urutan ke 66 dari 113 negara.

“ Ini merupakan lompatan yang luar biasa dan merupakan perubahan terbesar yang telah kita lakukan,” paparnya.

Pencapaian yang telah dilakukan ini merupakan hasil dari kerja keras besama, sehingga ke depan Indonesia tidak mewariskan impor pangan kepada generasi selanjutnya.

“ Disisi lain indeks persentase kepuasan petani kepada pendamping untuk TNI juga luar biasa mencapai 89, 5 persen, ini menunjukkan bahwa sudah ada sinergitas yang baik dan menyatu antara pemerintah, masyarakat juga TNI,” jelas Andi.

Perjanjian kesepakatan untuk kesanggupan luas tambah tanam dilakukan antara Kodim 0203/LKT Langkat dengan kabupaten Langkat dan Kota Binjai, selain itu juga penandatanganan kesepakatan perjanjian kesanggupan luas tambah tanam antara Kodim 0209/LB dengan Pemprov Sumut, Pemkab Labuhan Batu, Labuhanbatu Utara (Labura) dan Pemkab Labuhanbatu Selatan (Labusel). Begitu juga perjanjian kesanggupan pencapaian serapan gabah (sergab) antara Kepala Sub Divre I Bulog dengan Kodim 0203/LKT dan Kodim 0209/LB.

Sebelumnya, Mentan Andi Amran Sulaiman bersama Gubernur Sumut Tengku Erry Nuradi melakukan acara panen, tanam serta penyerahan benih dan alsintan di desa Cinta Damai kecamatan Percut Sei Tuan, Deli Serdang.

(Laporan dari Medan, MB-03)

 

 

 

,

Loading...

Comments

comments

Pos terkait