Teks Foto : Pakaian Dalam Bergelantungan di Gedung DPRD Deli Serdang. (MB)
Deli Serdang, MB – Sudah seminggu lebih puluhan buruh PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (SAT) yang di PHK (Putus Hubungan Kerja) sepihak oleh pihak perusahaan, menginap di halaman gedung DPRD Deliserdang.
Namun hingga kini belum ada keputusan atas nasib para buruh ini, hingga dewan dituding tutup mata atas aspirasi mereka.
Sebagai bentuk kekecewaan akan ketidakpedulian dewan, para buruh ini pun menjemur sejumlah pakaian dalam seperti, BH (bra) dan (CD) celana dalam di samping tenda yang mereka dirikan di halaman gedung DPRD Deliserdang. Selasa (02/08/2016) sekira pukul 10:00 WIB.
Pemandangan tak lazim ini pun menjadi perhatian masyarakat yang datang ke gedung dewan dan staff sekretariat dewan.
Ketua Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia (FSPMI) Kabupaten, Rian Sinaga menegaskan, aksi menjemur bh dan celana dalam di halaman DPRD Deliserdang ini spontanitas dan sebagai bentuk kekecewaan buruh terhadap dewan yang tidak menepati janjinya.
” Ini spontanitas dan sebagai bentuk kekecewaan kami terhadap dewan yang tidak menepati janji,” tegas Rian.
Ia juga mengungkapkan, lembaga dewan telah dikangkangi oleh PT SAT. Dimana kata Rian, hari ini Selasa (02/08/2016) adalah batas waktu jawaban dari pimpinan pusat terkait kesimpulan DPRD Deliserdang yang memerintahkan PT SAT agar segera memenuhi tuntutan normatif para buruh.
” DPRD sudah mengambil 4 poin kesimpulan, yakni pekerjakan seluruh buruh yang di PHK, Agar PT SAT menghapuskan sistem denda barang hilang, mengangkat seluruh pekerja kotrak menjadi pekerja tetap dan menjalankan upah sesuai UMSK. Akan tetapi hingga kini belum ada jawaban dari manjemen Alfamart,” bebernya.
Menurut Rian Sinaga, hingga kini belum ada tanggapan dewan. Bahkan dewan belum mengeluarkan rekomendasi pencabutan izin Alfamart yang dijanjikan 3 orang pimpinan dewan akibat pengingkaran janji pihak perusahaan.
“ Dewan hanya sebatas akan menyurati Alfamart, ini tidak sesuai janji dewan yang akan mengeluarkan rekomendasi pencabutan izin. Kami kecewa dan dewan hanya omong besar saja. Seharusnya dewan harus peduli dengan nasib buruh. Kami menjemur bh dan celana dalam juga sebagai bentuk penderitaan buruh yang di PHK sepihak,” jelas Rian seraya mengungkapkan selama menginap di DPRD Deliserdang mereka menggunakan biaya sendiri.
(Laporan dari Deliserdang, MB)