Teks Foto: Spanduk Penolakan Habib Rizieq Shihab ke Sumatera Utara. (Joel)
Medan Berita
Swangro Lumbanbatu, Pengurus Pusat Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI) menegaskan pihaknya menolak kehadiran Habib Rizieq Shihab ke Medan, Sumatera Utara.
” Kami mengkhawatirkan pernyataan-pernyataan yang akan disampaikan Habib Rizieq Shihab dalam kunjungannya akan disalahartikan dan multitafsir oleh sebagian masyarakat dan dapat memicu terjadinya perpecahan dan konflik sosial di tengah masyarakat,” ungkapnya kepada medanberita.co.id belum lama ini.
Oleh karena itu Koordinator Wilayah I (Sumut-NAD) ini meminta agar pihak Kepolisian Sumatera Utara (Poldasu) harus bertindak tegas dalam perizinan kegiatan yang akan diadakan oleh Habib Rizieq Shihab dan rombongan.
” Kami juga mengajak semua organisasi masyarakat maupun kepemudaan dan mahasiswa bahkan Instansi pemerintahan Sumatera Utara untuk saling bahu-membahu menjaga kondusifitas dan kerukunan yang ada di tengah masyarakat Sumatera Utara. Keberagaman masyarakat Sumatera Utara adalah keunikan yang kita miliki selama ini dan menjadi salah satu keunggulan dari Provinsi Sumatera Utara. Mari kita bergotong royong membangun daerah kita dengan selalu berpegang teguh kepada UUD 1945 dan ideologi Pancasila,” harapnya.
Ia menambahkan, Sumatera Utara adalah Provinsi yang penduduknya terdiri dari beragam suku, agama, etnis, dan golongan. Kemajemukan ini menjadi kekayaan daerah yang selama ini selalu berusaha dijaga dan dihormati oleh setiap masyarakat Sumatera Utara. Beberapa persoalan konflik SARA yang beberapa kali terjadi di Sumatera Utara menjadi pembelajaran bagi masyarakat Sumatera Utara agar selalu berhati-hati terhadap isu dan provokasi yang coba dihembuskan segelintir kelompok untuk mengganggu kerukunan masyarakat Sumatera Utara.
Hal itu dilakukan, sebutnya, guna bentuk pencegahan dan antisipasi terjadinya kembali konflik SARA di tengah masyarakat Sumatera Utara yang rukun dan damai serta saling menghormati.
” Kita harus berperan aktif menjaga kerukunan dan kedamaian di Sumatera Utara,” pungkas pemuda berdarah batak.
(Laporan dari Medan, MB-07)