Teks Foto: Personel Babinsa Koramil 06/Perdagangan, Serda Dodiono Saat Giat Penyuluhan Pertanian
SIMALUNGUN (Medan Berita)
Personel Babinsa Koramil 06/Perdagangan an. Serda Dodiono Kodim 0207/Simalungun, bersama UPT (Unit Pelaksana Teknis) BP3 (Balai Pelaksana Penyuluh Pertanian) bapak Mariadi melaksanakan penyuluhan tentang olah lahan sampai dengan pola tanam pasca panen padi di persawahan Bapak Lumban Saroha, Kelurahan Kerasaan 1, Kecamatan Pematang Bandar, Kabupaten Simalungun, Selasa (10/04/2018).
Dikatakan, sistem penanaman padi sawah, sebut Danramil Kapten Inf N. Simanjuntak, biasanya didahului dengan pengolahan tanah secara sempurna, mulai pembajakan/ pencangkulan, pelumpuran dan persemaian.
” Cara ini banyak kelemahannya, diantaranya adalah pemborosan air, karena lebih dari sepertiga kebutuhan air hanya untuk pengolahan tanah dan pelumpuran. Disamping itu perlu tenaga kerja yang cukup tinggi, sehingga biaya meningkat. Bertanam padi sawah tanpa olah tanah (TOT) merupakan alternatif teknologi terobosan baru. Dari beberapa percobaan dan penelitian yang dilakukan di tingkat petani ternyata tanah sawah tidak perlu diolah berat dan dilumpurkan, tetapi cukup dilakukan pengolahan sedikit/ minimal atau bahkan tanpa olah tanah sama sekali.
Dalam upaya khusus ini membantu petani untuk membajak sawah milik Bapak Mariadi merupakan salah satu Upsus untuk mendukung progam swasembada pangan, pada kehadiran Bintara pembina desa (Babinsa) di tengah tengah petani memberi semangat kepada petani untuk mengelola sawah dan memenuhi kebutuhan daerah dan mengharapkan progam Pemerintah dan TNI untuk membantu petani dapat meningkatkan produksi beras petani di Kabupaten Simalungun.
Kehadiran Bintara pembina desa (Babinsa) di tengah tengah petani memberi semangat kepada petani untuk mengelola sawah dan memenuhi kebutuhan daerah dan mengharapkan progam Pemerintah dan TNI untuk membantu petani dapat meningkatkan produksi beras petani di Kabupaten Simalungun. Masyarakat sangat senang dan bersemangat dengan kehadiran Babinsa langsung ikut terjun ke sawah, karena untuk menghadapi musim taman ke dua sehingga produksi beras di daerah mengalami peningkatan. Tidak hanya menanam padi, kami juga membantu petani untuk membuat saluran irigasi supaya sawahnya bisa terairi, hingga kini irigasi masih menjadi gendala bagi petani, karena di wilayah Simalungun kebanyakan sawah mengandalkan tandah hujan,” jelas Kapten Inf N. Simanjuntak.
(Laporan dari Simalungun, MB)