Teks Foto: Danrem 022/PT, Kolonel Arm Khoirul Hadi, S.E Photo Bersama Kasrem 022/PT, Dandim 0207/Sml, Kapolres Kota P.Siantar, Kapolres Simalungun, Danki Brimob Subden 2 B P.Siantar, Kasatdisjan Jaj. Rem 022/PT Usai Melaksanakan Upacara di Lapangan Mako Brimob Subden 2 B, Jln. Medan Pematangsiantar, Selasa (17/04/2018). (MB)
P.SIANTAR (Medan Berita)
Kegiatan pada Upacara Gabungan TNI-Polri, Danrem 022/PT, Kolonel Arm Khoirul Hadi, S.E bertindak sebagai Inspektur upacara (Irup) yang diselenggarakan di Lapangan Mako Brimob Subden 2 B, Jln. Medan Pematangsiantar, Selasa (17/04/2018).
Kegiatan upacara tersebut dihadiri oleh, Kasrem 022/PT, Dandim 0207/Sml, Kapolres Kota P.Siantar, Kapolres Simalungun, Danki Brimob Subden 2 B P.Siantar, Kasatdisjan Jaj. Rem 022/PT, dan Para Kasi Korem 022/PT.
Danrem 022/PT, Kolonel Arm Khoirul Hadi, S.E pada kesempatan itu membacakan Amanat Pangdam I/BB, Mayjen TNI Ibnu Triwidodo, S.IP.
” Upacara gabungan ini dapat meningkatkan sinergitas, solidaritas dan soliditas TNI-POLRI, sekaligus untuk memelihara dan mempererat hubungan silaturrahmi yang sudah terjalin baik selama ini, dan untuk menyamakan misi dan persepsi dalam rangka menyikapi perkembangan situasi dihadapkan dengan tuntutan dan tantangan tugas kedepan yang semakin tidak ringan.
Dinamika perubahan lingkungan strategis yang begitu cepat terkait dengan konstelasi global kontemporer, menghadirkan berbagai bentuk ancaman nyata yang bersifat asimetris, proksi dan hibrida akan menjadi sulit diprediksi.
Narkoba adalah salah satu isu perubahan sebagai ancaman yang bersifat asimetris, isu kritis dan rumit yang tidak bisa diselesaikan hanya oleh satu pihak saja.
Dinamika perubahan tersebut, menuntut TNI-POLRI dan pemerintah daerah agar tetap bersinergi dan solid dalam melaksanakan tugas-tugas di lapangan secara profesional dan proporsional.
Kemudian, lanjut Kolonel Arm Khoirul Hadi, S.E mengatakan, dinamika perubahan lingkungan strategis yang begitu cepat terkait dengan konstelasi global kontemporer, menghadirkan berbagai bentuk ancaman nyata yang bersifat asimetris, proksi dan hibrida akan menjadi sulit diprediksi.
Narkoba adalah salah satu isu perubahan sebagai ancaman yang bersifat asimetris, isu kritis dan rumit yang tidak bisa diselesaikan hanya oleh satu pihak saja. Dinamika perubahan tersebut, menuntut TNI-POLRI dan Pemerintah daerah agar tetap bersinergi dan solid dalam melaksanakan tugas-tugas di lapangan secara profesional dan proporsional.
Tahun 2018 ini adalah tahun politik, dengan diselenggarakannya Pilkada serentak di 171 daerah seluruh Indonesia. Di wilayah Kodam I/Bukit Barisan, Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur akan dilaksanakan di dua wilayah Provinsi.
Pelaksanaan Pilkada tersebut akan berpotensi menimbulkan konflik dan kerawanan berupa pertikaian horizontal maupun vertikal yang dapat menciderai pesta demokrasi, bahkan dapat mengoyak kebhinnekaan bangsa kita. Dapat dipahami bahwa ancaman akan terjadi melalui celah-celah kerawanan dalam Pilkada.
Menyikapi perkembangan situasi tersebut menuntut kesiapsiagaan dan soliditas kita semua, tidak hanya aparat keamanan TNI-POLRI saja, akan tetapi juga Pemerintah daerah dan lembaga/instansi pemerintah serta seluruh komponen masyarakat lainnya dalam rangka mengantisipasi sekaligus mengeliminir terjadinya gangguan keamanan dan ketertiban masyarakat yang dapat mengancam stabilitas dan kondusifitas kehidupan berbangsa dan bernegara,” jelas Amanat Pangdam I/BB yang dibacakan Komandan Korem.
(Laporan dari P.Siantar, MB)