Medan Berita
Perkampungan yang berada di Jalan Tower, Desa Kutalimbaru diduga dijadikan tempat jual beli narkoba jenis sabu – sabu dan jual beli Sepeda motor (Sepmor) curian.
Dari hasil investigasi terakhir wartawan belum lama ini di lokasi Jalan Tower yang lokasinya sedikit jauh dari kampung tempel pun begitu lokasi tersebut tidak kalah populernya dengan pondok kampung tempel.
Dilokasi ini, kata warga, para pecandu rata- rata bandit kelas menengah bawah dari pelaku curanmor dan rampok kambuhan, bahkan oknum aparat juga disebut-sebut ada yang menjadi pecandu narkoba memakai di lokasi.
Hal tersebut terkuak kepada wartawan, ketika seorang pemain langsung yang menawarkan sepeda motor jenis honda beat tahun tinggi tanpa plank warna hitam dibandrol Rp.2,5 juta saat bertemu di lokasi.
“Bang mau kreta, bayar aja ne kreta beat abes aku petik tadi pagi murah aja, Rp.2,5 juta,” ucap pria berkulit putih berbadan kurus dan memakai topi hitam yang enggan menyebut nama tersebut.
Karena tidak berniat awak wartawan ini pun menolaknya, pun begitu meski lokasi seram namun para warga dan penjual sabu sangat ramah kepada pelanggan, yang penting, mereka sebut, tidak hutang dan tidak deren alias pakai gratis.
Keberadaan awak wartawan ini sebenarnya sudah membuat para penjual narkoba resah, bahkan salah seorang penjual langsung menegur wartawan ini atas perintah bandar besar nya.
“Bang tolong ya di kampung ini jangan maju kali bang. Cukup diam dan tenang abang akan kami layani,” ujar pria berkulit sawo matang dengan tinggi kurang lebih 160 cm.
Bahkan dari informasi yang beredar kalau bandar narkoba hanya satu merk dan masih menjadi rahasia mereka.
“Kalau ada yang berani jual sabu disini selain punya bos pasti ketangkul alias gol, udah banyak kok contohnya. Disini hanya satu merk walau banyak lokasi tempat pakai sabu (TPS),” tambah pria tersebut yang mengira wartawan ini akan membuka lapak judi.
Saat awak media hendak pulang menuju arah Kutalimbaru yang tembus ke Kota Binjai sang wartawan dikejutkan dengan sosok pria berambut cepak lumayan tinggi dan berbadan tegap yang jalan kaki.
Wartawan ini pun langsung menanyai nya hendak kemana dan mengapa jalan kaki di lokasi kebun sawit yang sepi mengarah ke kota binjai.
Sang pria cepak tersebut mengaku dirinya aparat penegak hukum yang kalah main judi dan terpaksa menggadai sepeda motornya dan kalah lagi sehingga pulang jalan kaki.
Tanpa banyak tanya wartawan ini pun menawarkan jasa untuk mengantarnya sampai ke Kota Binjai tanpa pernah menanyakan nama dan dari kesatuan mana.
“Kalah aku kang main judi jackpot, ku gadailah kreta ku rupanya kalah lagi ya udah jalan kaki lah aku,” ujar pria tersebut.
Perihal adanya jual beli narkoba di kawasan Jalan Tower, saat dikonfirmasikan kepada Kasat Narkoba, AKBP Raphael Shandy Cahya Priambodo, SIK, Senin (16/09/2019) pukul 19:11 WIB melalui Akun Whats App nomor Ponsel miliknya, sampai berita ini diturunkan belum ada jawaban meskipun status laporan terkirim.
Sementara terkait adanya lokasi penambungan sepmor curian dan perjudian jackpot, ketika dimintai tanggapannya, Kasat Reskrim Polrestabes Medan, AKBP Putu Yudha Prawira, SIK, Senin (16/09/2019) sekira pukul 18:58 WIB melalui pesan via sms ke nomor ponsel miliknya, sampai berita ini diturunkan juga belum ada jawaban.
(MB)
Loading…