Teks Foto: Lokasi Perjudian Mata Dadu dan Game Ikan- Ikanan di Cafe 77 (Seven- Seven), Jln. Bunga Rinte, Kel. Medan Selayang, Kec. Medan Tuntungan. (MB)
Medan Berita – Terkait masih berlangsungnya perjudian mata dadu dan mesin game ikanan di Cafe 77, Jalan Bunga Rinte, Kel. Medan Selayang, Kec. Medan Tuntungan wilayah hukum (Wilhkum) Polsek Delitua sampai Sabtu (02/11/2019) malam, Kasat Reskrim Polrestabes Medan untuk yang kedua kalinya memberikan tanggapan kepada awak media.
Sebagai Orang nomor satu di Sat Reskrim Polrestabes Medan, Kompol Eko Hartanto dengan tegas mengatakan, pihaknya akan menindak bentuk penyakit masyarakat tersebut.
“Kita Atensi Utk ditindak,” kata Perwira lulusan Akpol tahun 2002 dengan singkat, Sabtu (02/11/2019) pukul 14:17 WIB.
Amatan di lokasi, Sabtu (02/11/2019) malam, ketika para pemain akan memasuki areal dalam lapak perjudian kocok mata dadu dalam tempurung dan permainan mesin tembak ikanan itu, terlihat dijaga ketat oleh berapa orang di samping pintu masuk gerbang besi setinggi kurang lebih 2 meter.
Kemudian menurut warga, sang bandar selalu meyakinkan para pemain bahwa lapak perjudian yang dikelolahnya aman dari penggerebekan pihak terkait khususnya aparat penegak hukum.
Sebelumnya, mantan Kapolsek Medan Sunggal ini, Sabtu (26/10/2019) sekira pukul 18:56 WIB mengatakan, akan melakukan lidik ke lokasi perjudian tersebut,”Mksh infonya. Kita lidik dulu,” ucapnya.
Disebutkan warga, dari permainan nomor tebak angka mata dadu yang berperan sebagai Panitia inisial MT dan KP sedangkan bagian kocok dadu dilakukan oleh TB. Sementara Bandar dalam bisnis perjudian itu MS, ST dan SG yang juga termasuk mengelolah mesin game ikanan yang berjumlah sebanyak empat (4) unit di lokasi.
“Dari hasil perjudian dadu dan mesin ikanan, kemudian keuntungan bersih mereka bagi setiap bulannya setelah dikurangi biaya- biaya pengeluaran selama beroperasi,” ungkap warga kepada awak media belum lama ini.
Menurut warga yang mengetahui perjudian tebak angka mata dadu dan mesin ketangkasan itu setiap malamnya kerab banyak dikunjungi puluhan pria dan wanita tersebut, berlangsung aman tanpa ada gangguan dari pihak penegak hukum setempat.
“Cafe 77 (Seven – seven), kira-kira udah satu bulan setengah beroperasi. Buka 24 jam, ramenya mulai jam 22:00 WIB sampai jam 02:00 WIB,” ungkap saksi mata kepada awak media belum lama ini.
Dia menyebut, bisnis perjudian yang beromset ratusan juta sekali putar tersebut setiap malamnya ramai dikunjungi.
“Tiap malam ramai yang datang ke lokasi,” terang sumber menjelaskan.
Warga berharap agar pihak Kepolisian tegas dalam melakukan penindakan yang dianggap telah meresahkan masyarakat sekitar.
“Kalo bisa tempat itu di tutup segera, dan kami tidak mau kampung kami ini dikotori demi kepentingan sekelompok orang tertentu,” harap warga.
Amatan di lokasi terlihat, puluhan pria sedang berkumpul untuk melakukan pemasangan nomor tebakan mata dadu putar tersebut dan sebagian sedang asik bermain game ikanan serta ramainya kendaraan roda dua dan empat terparkir di areal lapak perjudian tersebut.
(MB)