GMKI Cabang Medan Beri Pelatihan Pembuatan Handsanitizer dan Diainfektan kepada IMP

example banner

Medan Berita – Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI) Cabang Medan memberi pelatihan pembuatan handsanitizer dan disinfektan kepada sejumlah mahasiswa yang tergabung dalam Ikatan Mahasiswa Papua (IMP), Kamis (26/03/2020) sore.

Bacaan Lainnya

 

Kegiatan pelatihan tersebut dilaksanakan di Honai, Sekretariat IMP, Asrama Putra USU, Jl. Dr Mansyur, Medan melalui para ahli yang juga merupakan senioran serta pengurus GMKI, antara lain Repandes Togatorop, Rucon Tiodo Situmorang dan Yuliana Sinambela serta dibantu oleh Adi Putra Sihombing, Masada Lingga dan Andreas Silalahi.


Pelatihan diterima oleh Melkius Holago, mahasiswa Polmed USU dan Raymond Tenawe, Mahasiswa Keperawatan USU. Metode pelatihan dilaksanakan dalam dua tahap sehingga anggota IMP mahir. Setelah pelatihan, mahasiswa Papua langsung mencoba handsanitizer yang diproduksi dan membagikannya ke dalam 30 wadah berupa botol kecil untuk dibagikan ke 30 mahasiswa Papua yang ada di asrama Putra dan Asrama Putri USU, kemudian juga menyemprotkan cairan disinfektan ke lantai dan dinding Honai, kamar mahasiwa, pintu, tangga, bangku tempat mahasiswa Papua sering berkumpul dan permukaan yang sering dipegang.


Pada kesempatan itu, Ketua GMKI Cabang Medan, Meliana br Gultom menyatakan bahwa pelatihan ini merupakan pernyataan kasih GMKI kepada mahasiswa Papua yang menimba ilmu di Sumatera Utara khususnya di kota Medan, agar mereka tidak terjangkit virus Corona (Covid-19).

“Harapan kita wabah Corona ini cepat berlalu supaya ketakutan-ketakutan kita segera berakhir. Inilah yang bisa kami buat agar saudara-saudara dari Papua yang menimba ilmu di sini, merasa nyaman dan ikut bersolidaritas membantu pemerintah memutus rantai penyebaran virus Corona,” ungkap Meliana.


Kedatangan GMKI membawa ilmu dan memberikan material pencegah penularan virus Corona ini sangat diapresiasi mahasiswa Papua. Yance Emani mewakili IMP Sumut mengatakan bahwa kebaikan GMKI Cabang Medan ini merupakan jawaban dari doa-doa mereka.

“Kami tidak punya rumah, tidak punya orang tua di sini, dan terancam diserang virus Corona. Ini adalah jawaban Tuhan atas doa-doa kami yang sangat cemas akan wabah virus Corona ini. Baru kali ini kami mendapat kunjungan dan kepedulian sejak Corona mewabah. Semoga Tuhan membalas kebaikan ini berlipat-lipat ganda,” ucap Yance.

Sebelumnya, Repandes Togatorop dan Rucon Tiodo Situmorang juga memaparkan bahaya dan pencegahan Covid-19 serta meminta mahasiwa Papua tidak percaya akan hoax terkait wabah ini, namun yakin pada upaya penanggulangan yang telah dilakukan pemerintah serta mengikuti maklumat atau aturan yang ditetapkan.

(Medan Berita)

Loading…

Comments

comments

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *