19 Mahasiswa Gugat PKN STAN ke PTUN

example banner

MEDANBERITA – Sebanyak 19 orang Mahasiswa menggugat Politeknik Keuangan Negara (PKN) STAN ke Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) Serang, Banten. Mereka menilai kebijakan drop out (DO) yang diterimanya merupakan hal yang tidak adil.

Salah satu mahasiswa PKN Stan, Bernika Putri Ayu Situmorang mengatakan, secara keseluruhan total ada 69 mahasiswa yang terkena droup out (DO). Padahal untuk mengikuti pembelajaran jarak jauh selama masa pandemi, mereka cukup kesulitan.

“Kami merasa proses PJJ mempersulit pembelajaran. Kami memohon agar STAN bisa memberikan kebijakan khusus kepada mahasiswa selama penerapan PJJ,” ujar mahasiswa penggugat dalam keterangannya, Selasa (15/6/2021).

Gugatan tersebut dilayangkan ke PTUN Serang, dan teregister pada 14 Juni lalu, dengan nomor perkara 37/G/2021/PTUN.SRG.

Direktur PKN STAN, Rahmadi Murwanto sebagai tergugat diminta untuk menunda pelaksanaan Pengumuman No. PENG-31/PKN/2021 tentang Kelulusan dan Ketidaklulusan Mahasiswa Semester Gasal Program Studi Diploma III dan Diploma IV Politeknik Keuangan Negara STAN Tahun Akademik 2020/2021 tertanggal 17 Maret 2021 khususnya Lampiran I No. 158, 292, 378, 555, 581, 590, 609, 611, 622, 647, 685, 779, 791, 803, 859, 884, 1374, 1415 dan Lampiran II No. 120.

Kampus kedinasan dari Kementerian Keuangan RI tersebut memang memiliki standar nilai tinggi untuk mahasiswanya. Bahkan jika DO, mereka juga didenda puluhan juta rupiah.

“PJJ ini memang sangat menyulitkan bukan hanya untuk bisa mengerti dan memahami apa yang diajarkan oleh dosen. Tapi juga kendala lain seperti mendapatkan sinyal internet yang cukup,” sebutnya.

Mahasiswa yang menggugat berpegang juga pada Instruksi Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Mendikbudristek), Nadiem Makarim agar perguruan tinggi tak memecat mahasiswa selama pandemi.

“Yang penting enggak boleh ada yang drop-out, mahasiswa semuanya harus terus sekolah, harus terus bisa mendapatkan pendidikannya dan tidak boleh ada yang sampai drop out. Itu yang jadi salah satu hal yang kita jaga bersama,” kutip Putri menirukan Nadiem dalam Webinar Pentahelix UNESA Oktober 2020 lalu.

(Monang Medanberita.co.id, Banten)

Loading...

Comments

comments

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *