MEDANBERITA – Aksi Gubernur Sumatera Utara (Gubsu), Edy Rahmayadi menjewer serta mengata-ngatai Pelatih Biliar, Khoiruddin Aritonang di depan orang banyak tampaknya berbuntut panjang.
Khoiruddin Aritonang mengaku akan melaporkan kejadian yang dialaminya itu ke Mako Polda Sumut.
“Dalam minggu ini, akan saya laporkan ke Polda,” katanya, Rabu (29/12/2021).
Pria yang akrab disapa Coki itu mengatakan, apa yang dilakukan Gubsu Edy itu mempermalukannya di depan umum.
Sehingga dia akan melaporkan Gubsu Edy terkait dengan perbuatan tidak menyenangkan serta memperlakukannya dengan tidak pantas di depan orang banyak.
Sebelumnya, kejadian itu bermula saat penyerahan bonus kepada atlet dan pelatih berprestasi di PON XX Papua, di Aula Tengku Rizal Nurdin, rumah dinas gubernur, Senin (28/12/2021).
Awalnya, kegiatan tersebut berjalan lancar dan Gubsu Edy memberikan kata sambutan.
Edy mengingatkan tugas ke depannya lebih berat, karena Sumut akan menjadi tuan rumah PON 2024 bersama Aceh.
Sambutan Gubsu Edy kemudian mendapat tepuk tangan para atlet dan pelatih di ruangan tersebut.
Akan tetapi, tiba-tiba Gubsu Edy menjadi berang saat mendapati Coki Aritonang tidak ikut bertepuk tangan mendengar sambutannya.
“Yang pakai kupluk itu siapa? Kenapa tak tepuk tangan,” kata Edy sembari menunjuk ke arah Coki dan memanggilnya ke atas panggung.
Mendapat teguran Gubsu Edy, Coki langsung pergi meninggalkan ruangan sambil memegang telinga kirinya.
Pria kelahiran 31 Desember 1974 itu menyebut, sebagian peserta lain juga melakukan hal yang sama, tidak bertepuk tangan.
Coki juga menilai, tidak seharusnya seorang gubernur melakukan tindakan seperti itu, karena sebagai pemimpin Sumut, Gubsu Edy seharusnya menjadi panutan.
“Dia gubernur, janganlah seperti itu. Baru kali ini lihat pemimpin, orang tidak tepuk tangan saat dia berbicara, dia marah,” ungkap Coki.
Selain itu, Coki juga membantah bahwa ia tertidur saat Gubsu Edy sedang memberikan kata sambutan sehingga dia tidak tepuk tangan.
Menurut Coki, apa yang disampaikan Gubsu Edy tersebut biasa-biasa saja dan wajar saja tidak mendapatkan tepuk tangan.
(Riky Medanberita.co.id – Sumut)