MEDANBERITA – Puluhan Mahasiswa Universitas Sumatera Utara (USU) melakukan aksi unjuk rasa (Unras) di depan Mapolda Sumatera Utara, Jl. Sisingamangaraja, Km 10,5 Medan, Jumat (9/06/2023).
Kedatangan massa aksi menuntut keadilan atas kematian Mahira, salah satu mahasiswa USU yang dianggap mereka tidak wajar. Sudah berjalan 40 hari tewasnya korban, namun polisi belum bekerja secara maksimal.
“Mahira adalah teman kami, sudah lama kasus ini tidak disegerakan untuk dituntaskan. Ini mahasiswa USU, inilah kami kalau nanti tidak juga mendapatkan keadilan, kami akan melakukan aksi serupa yang lebih banyak lagi massanya,” kata koordinator aksi, Dimas Aditya Sailendra.
Massa aksi mengatakan, bahwa kematian Mahira sangat janggal. Matanya hilang, kepalanya sudah menjadi tengkorak.
“Teman kami Mahira Dinabila, pertama kali ditemukan oleh keluarga korban, pada Rabu 3 Mei 2023 lalu. Tapi sampai saat ini kasus teman kami ini masih misterius,” ucap Dimas.
Sementara itu Inur selaku Ibu korban Mahira Dinabila mengatakan bahwa pihak kepolisian yang menangani kasus anak nya tidak profesional.
“Kami minta keadilan, anak saya ini anak yang pintar. Tidak mungkin anak saya ini bunuh diri. Kami yakin anak kami ini dibunuh,” ucapnya.
Inur juga membeberkan bahwa pihak kepolisian belum juga mengeluarkan hasil visum kematian anak nya Mahira. Padahal, polisi dari Polsek Patumbak jajaran Polrestabes Medan mengatakan tempo dua minggu.
“Namun kenyataannya, sudah 40 hari berjalan. Hasil autopsi juga belum keluar. Dimana keadilan itu, kami pihak keluarga minta tolong beri kami keadilan,” pintanya.
Terkait hal itu, Wakasatreskrim Polrestabes Medan, AKP Mardiana Ginting ketika dikonfirmasi wartawan mengaku bahwa hasil autopsi belum keluar.
“Jadi, penanganan kasus ini sudah diambil-alih Polrestabes Medan dari Polsek Patumbak. Untuk saat ini, hasil autopsi memang belum keluar, sehingga kami belum bisa memutuskan penyebab kematian Mahira,” katanya.
AKP Mardiana mengaku, pihak kepolisian akan bekerja dengan maksimal dan profesional dalam menangani perkara ini.
“Kami akan bekerja dengan profesional. Kami minta kepada seluruh teman-teman untuk bersabar,” ucapnya.
Untuk diketahui, Mahira Dinabila ditemukan tewas di dalam rumah orang tua angkatnya di Komplek Rivera, Kec. Medan Amplas. Mayat korban pertama kali ditemukan oleh keluarga korban dalam kondisi yang mengenaskan pada Rabu (3/5/2023) lalu, pihak keluarga menduga korban tewas dibunuh.
(MB Medanberita.co.id)