MEDANBERITA – Masyarakat Garuda Sumatera Utara (Margasu) menduga sebanyak 100 Anggota DPRD Provinsi Sumatera Utara (DPRDSU) menerima suap dari Proyek Jalan dan Jembatan senilai Rp2,7 Triliun (Rp2,7 T).
Selain itu, mereka juga menduga kebocoran Dana Sosper dan Wasbang sangat mungkin terjadi selama ini.
“Kita menyatakan 100 Anggota DPRD Provinsi Sumatera Utara diduga telah menerima suap dari Proyek Rp 2,7 Triliun, karena mereka tak berani memberikan klarifikasi kepada masyarakat.
Begitu juga dugaan kebocoran Dana Sosper dan Wasbang ratusan miliar. Hari ini kita telah di kecewakan 100 Wakil Rakyat Provinsi Sumatera Utara ini,” kata Ketua Umum Margasu, Hasanul Arifin Rambe alias Gopal dalam orasinya di Depan Gedung DPRDSU, Jl. Imam Bonjol, Medan, Kamis (22 Juni 2023).
Gopal pun menyerukan masyarakat Sumut agar tidak memilih 100 Anggota DPRDSU pada Pileg Tahun 2024 mendatang ini, karena diduga menerima suap proyek Rp 2,7 Triliun dan terlibat dugaan korupsi dana sosper dan wasbang.
“Jangan pilih lagi 100 Anggota DPRD Provinsi Sumatera Utara ini, mereka tak pantas jadi wakil rakyat. Mereka cocoknya jadi wakil koruptor. Tak ada satu pun dari mereka yang berani memberikan klarifikasi kepada kita. Tandai nama-nama mereka, Margasu akan kampanyekan ini kepada masyarakat untuk tidak memilih mereka lagi,” tegasnya.
Gopal semakin berapi-api orasinya ketika lima (5) orang perwakilan Margasu yang di minta masuk ke Ruangan Bamus DPRDSU akan tetapi tak ada seorang pun wakil rakyat yang menerima.
Awalnya seorang Anggota dari Fraksi Partai Gerindra Provsu, Azmi Sitorus alias Jemek terlihat di Ruangan Bamus. Akan tetapi tak berapa lama kemudian pergi dan tak kembali lagi.
“100 Wakil Rakyat tak berani jumpa kita di Ruangan Bamus, itu tanda- tandanya mereka takut memberikan klarifikasi proyek Rp2,7 Triliun dan dugaan kebocoran dana sosper dan wasbang,” ujarnya.
“Makin kuat dugaan suap dan Korupsi di lakukan DPRD Provinsi Sumatera Utara, kita tantang Ketua Baskami Ginting dan Wakil Ketua Rahmansyah Sibarani hadapi Gopal di sini, depan masyarakat dan Polisi yang berjaga ini, apa yang bisa mereka buat di depan Gopal. Apa jawaban mereka terkait dugaan suap Proyek Rp2,7 Triliun dan dugaan korupsi dana sosper dan wasbang,” terang Gopal.
“Suruh juga si Lutfi datang ke sini untuk menjelaskan dugaan korupsi Dana Sosper dan Wasbang. Lufti itu Ketua kegiatan Sosper dan Wasbang. Mana dia, apa dia berani memberikan klarifikasi. Jangan banyak gaya jadi Wakil Rakyat, makan dan gaji kalian dari Uang Rakyat,” tambah Hasanul Arifin Rambe.
Ia juga mengatakan, 100 Anggota DPRD Provinsi Sumatera Utara agar siap- siap di periksa Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terkait dugaan suap Proyek Rp2,7 Triliun yang tidak ada payung hukumnya dan hanya bermodalkan (MOU).
“Siap – siap kalian wahai 100 Anggota DPRD Provinsi Sumatera Utara, modus kalian sudah tercium (KPK). Nasib kalian akan sama seperti kasus suap Gatot kepada Anggota DPRD Provinsi Sumatera Utara yang lalu. Siapkan uang pengembalian kalau tak mau di tangkap KPK,” teriak Hadanul Arifin.
Setelah lima jam lamanya berorasi tak juga di respon oleh 100 Anggota DPRDSU, Hasanul Arifin Rambe pun mengajak massa aksi untuk meninggalkan lokasi.
(MB Medanberita.co.id)