MEDANBERITA, PALUTA – Puluhan mahasiswa mengatasnamakan PB-FPP Padang Lawas Utara (Paluta), bentrok dengan pihak Kepolisian dan Satpol-PP, Selasa (25/06/2024).
Aksi bentrok terhadap pihak keamanan tersebut terjadi saat para mahasiswa PB-FPP melaksanakan aksi unjuk rasa.
Ketua Pengurus Besar Forum Pemuda Peduli Kabupaten Padang Lawas (PB-FPP), Sadar Putra Adi Guna mengatakan, kekecewaannya terhadap oknum keamanan yang mencoba membuat suasana menjadi kisruh.
“Kami hanya ingin menyampaikan aspirasi kami sebagai mahasiswa di depan kantor PMD Kabupaten Paluta. Mengapa pihak keamanan mencoba melakukan gesekan kepada kami, saya anggap apa yang telah terjadi tidak mencerminkan sebagai pengayom tetapi saya menduga bahwa kriminalisasi terhadap kami dilakukan oleh pihak keamanan,” ungkapnya.
Lanjut Sadar mengatakan,”Bisa rekan-rekan media lihat apa yang terjadi di lapangan pada saat kami melakukan aksi di depan kantor PMD Kab. Paluta, berjalan damai tetapi karena aksi kami tidak ditanggapi oleh kadis, kami mencoba menjemput kadis PMD yang kami kuat duga bersembunyi di dalam kantornya,” ujar Ketua PB-FPP.
Tetapi, sambungnya, kami dihalang-halangi oleh pihak keamanan, ada salah satu oknum keamanan dari Polsek Padang Bolak mencoba memberhentikan aksi kami dengan menarik tangan saya untuk menyuruh keluar dari kantor PMD,” terangnya.
Dalam perdebatan itu, masih dijelaskan Sadar, saya menyayangkan apa maksud dari salah satu oknum keamanan Polsek Padang Bolak, karena beliau tidak senang dengan kata-kata saya ucapkan, terkait apa maksud dari oknum tersebut yang menarik tangan saya, apakah oknum tersebut emosi’ kita tidak tauh bang,” terangnya.
Terkait aksi unjuk rasa pihaknya, Sadar menambahkan, adapun pelaksanaan pembangunan desa sebesar Rp.115.635.600.00.,yang kami duga tidak nampak pelaksanaannya atau kuat dugaan kami di korupsi oleh mereka para oknum yang tidak bertanggung jawab,” tutupnya.
Amatan awak media di lapangan, puluhan mahasiswa tergabung dalam PB-FPP Kab. Paluta, melakukan aksi di depan Dinas PMD Kab. Paluta menuntut adanya dugaan korupsi yang dilakukan oleh Dinas PMD Kab. Paluta.
Berikut beberapa poin tuntutan para mahasiswa yakni:
1. Meminta kepada kadis PMD Kab. Paluta, agar tidak memberikan kekeliruan ini terus terjadi di tubuh Pemerintah Desa Naga Seribu karena kami menduga Pj kades Nagaseribu berasal dari PMD Paluta.
2. Meminta kepada kepala Kejari Paluta, agar memangil dan memeriksa Sdr Ferry Ferdiansyah selaku Pj Kades Nagaseribu dan oknum yang terlibat tentang tindak pidana korupsi T.A. 2023 dalam bentuk penggelembungan harga yang tidak terealisasikan secara benar dan tepat sehingga dengan paksa mengambil hak dari masyarakat desa Nagaseribu.
3. Meminta kepada Kejari Paluta agar memperoses dan menindaklanjuti serta menekankan sesuai hukum yang berlaku dengan seadil-adilnya.
(MB20 Medanberita.co.id – PALUTA)